3. Mulai akrab

622 169 140
                                    


"Pak richard, Gimana kemarin ketemu Temen saya? Pasti orangnya aneh kan?"

Ethan yang sedang diam mulai tersenyum kecil sambil melihat gerak-gerik dokter samantha yang saat ini sedang mengecek tensi darahnya.

Hari ini Samantha berkunjung ke ruangan Ethan rahadian richard yang memang menjadi rutinitas nya untuk 1-2 bulan kedepan, samantha dan dokter Anton secara bergantian dalam sehari bisa mengunjungi Ethan 3-4 kali sehari, tergantung bagaimana kondisi Ethan yang selama di rumah sakit ini harus selalu dipantau Suhu tubuhnya karena Ethan tidak bisa berkeringat seperti kebanyakan orang, karena jika itu terjadi kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres akan kondisinya, Ethan juga harus selalu di cek tekanan darahnya yang mudah naik turun dan terkadang sewaktu-waktu dia juga bisa kejang otot bahkan sampai sulit untuk bernafas.

Ya, Semua itu sudah biasa Ethan rasakan untuk 5 tahun terakhir ini dan anehnya pria itu masih bisa melewati semua hal-hal menyakitkan tersebut.

"Jangan panggil saya bapak lagi ya, Panggil Mas Ethan aja. Saya suka panggilan itu, jadi serasa orang lokal banget". Ujar Ethan dengan wajah tenangnya.

"Kok tiba-tiba banget minta dipanggil Mas Ethan?", kekeh samantha yang tiba-tiba merasa geli mendengar hal tadi.

"Iya, gara-gara temen dokter yang pas dateng tiba-tiba jadi guru 3 bahasa, terus dia maunya manggil saya Mas Ethan"

"Hahahaha.. Dokter anya?"

"Iya"

Samantha tertawa dihadapan Ethan dan membuat pria itu juga tersenyum geli ketika mengingat hal unik kemarin, dimana dia bertemu dengan sosok dokter cantik yang cukup aneh tingkahnya.

"Maafin ya Pak_eh Mas Ethan, maklumin aja Dokter anya kan belum begitu berpengalaman ngadepin pasien kek Mas Ethan", ujar samantha setelah meredakan tawanya.

"Iya gapapa, saya maklumin kok walaupun emang saya sedikit kaget pas pertama kali liat dia"

"Kenapa? Cantik ya?", goda samantha dengan senyum jahilnya yang membuat Ethan langsung memutar kursi rodanya ke arah kaca besar yang menampilkan pemandangan kota Jakarta.

Samantha menaruh kembali peralatan nya kedalam tas yang ia bawa, kemudian wanita itu kembali berdiri di sisi kursi roda elektrik yang saat ini Ethan tunggangi. Kursi roda canggih yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kaya Raya karena harganya yang memang sangat mahal, tapi bagi keluarga richard benda seperti ini bukanlah apa-apa selama bisa menjamin kenyamanan sang pengguna.

"Dokter Samantha sahabatan sama Dokter anya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dokter Samantha sahabatan sama Dokter anya?"

Samantha menoleh ketika Ethan bertanya disela-sela keheningan yang terjadi.

"Ouh Iya mas, satu kampus juga kita pas di singapore. Jadi.. Ya udah deket lama, hampir 10 tahun kalo dihitung sekarang"

"Woah, hebat banget bisa pertahanin selama itu"

Euthanasia ✔Where stories live. Discover now