15. Ethan dan Hujan

820 138 201
                                    


Happy New Year ✨

Thank u for ur love guys 💞

🍁

🍁

🍁


Kata orang, Hari akan terasa cepat jika kita Bahagia dan Hari akan terasa lambat jika kita Bersedih.

Mungkin memang benar, karena Faktanya selama sebulan lewat 5 hari ini Anya Baskoro merasakan fase-fase dimana dia merasa bahagia terlalu cepat dan merasa bersedih terlalu lama. Anehnya disaat Anya merasa bersedih maka selalu saja ada momen bahagia yang terbesit di benaknya bersama orang yang menjadi faktor utama kesedihannya.

Anya tidak tau bagaimana cara Tuhan mempermainkan perasaannya seperti ini, Anya juga tidak tau kenapa Tuhan tidak pernah membiarkan kebahagiaan itu berlama-lama di hatinya.

Oke, sepertinya kebiasaan dia dalam menyalahkan Tuhan mulai kembali lagi, Anya tau tidak seharusnya dia menyalahkan sang pencipta segalanya, Anya memang sudah seharusnya menerima kenyataan yang ada tapi.. Sebagai seseorang yang sejak lama sulit sekali menerima keadaan yang bagi dia tidak masuk akal, untuk kali ini saja Anya berhak marah kepada Tuhan bukan? Mengapa Tuhan harus mempertemukan dua orang yang tak bisa melihat masa depan dan harus berakhir menyedihkan? Mengapa?

Musim Hujan dibulan ini juga cukup sering membuat Anya bersedih sekaligus kesal, Hujan bukanlah hal yang dia sukai karena beberapa hari ini dia sering sekali telat masuk kerja karena macet dan banjir yang menggenang dijalan jakarta, belum lagi mood nya yang sering memburuk karena cuaca yang sulit ditebak seperti ini.

Seperti hari ini contohnya, Hujan kembali turun membasahi kota cukup deras dan Anya yang sejak tadi berniat makan siang di sebrang Rumah Sakit harus mengurungkan niatnya karena hujan sukses membuat mood nya lagi-lagi menurun.

Dia saat ini hanya berdiri disamping jendela ruangannya menatap hujan diluar sana yang membasahi aspal jalanan rumah sakit dengan wajah betenya.

Drrtt.. Drttt..

Panggilan telepon dari Mas Bayu membuat Anya mengangkatnya dengan helaan nafas lelah.

"Kenapa Mas Bay?"

"Ay, gue udah di lobby sama Arhan. Lo beneran gamau ikut makan di sebrang?"

"Hujan Mas, bikin mager"

"Kan naik mobil bisa Ay, ga perlu lari-larian pake payung buat nyebrang jalan dah kek lagu India"

"Nyebrang jalan aja pake naik mobil, buang-buang bensin aja"

"Ya, kita kan ga mungkin mandi ujan anjirr"

"Gamau ah, kalian aja berdua"

"Serius nih? Ntar pas kita sampe disono malah minta dijemput lagi"

"Engga, udah kalian aja. Nanti gue pesen gofood aja"

"Mau dibeliin apa kata Arhan?"

"Gamau"

"Nasi Padang mau?"

"Engga ah"

"Cemilan Indomaret mau?"

"Di ruangan gue masih banyak"

"Ya terus apa dong? Jangan sampe gue beliin kembang kuburan juga nih!"

"Ihhhh! Udah ah terserah kalian mau beliin apaan aja, nanti juga bakal gue makan kalo mood balik"

"Yaudah yaudah, nanti gue beliin Jus durian aja ya kek biasa. Sekalian mau beliin Samantha makan juga soalnya kasian tuh anak dari kemaren sibuk bener sama Pasien Sultannya yang mau check out besok"

Euthanasia ✔Where stories live. Discover now