10. Pokoknya berani

630 148 206
                                    


Pintu Kamar itu ditutup perlahan oleh Dokter wanita yang baru saja selesai mengunjungi kamar Ethan Rahadian Richard yang ia temani sampai pria itu tertidur dengan nyaman.

Anya Baskoro, dengan menghela nafasnya mulai melangkah dan berniat kembali ke ruang kerjanya, namun langkahnya terhenti sesaat ia bisa melihat seorang wanita baru saja keluar dari pintu lift yang akan dia tuju.

Dan wanita itu adalah Thalita Richard, Ibu dari Ethan.

Pandangan keduanya bertemu dan Anya kembali melanjutkan langkahnya sambil tersenyum formal ke sosok Nyonya Richard yang masih berdiri menatapnya itu.

"Dokter Anya?"

Kaki Anya terhenti saat dia baru saja melewati tubuh wanita itu dan dia juga langsung menoleh saat namanya dipanggil.

"Iya saya?"

Thalita Richard membalikan tubuhnya untuk bisa berhadapan dengan sosok Dokter wanita muda yang baru saja keluar dari kamar anaknya.

Lama dia terdiam dan Anya menunggu dengan sabar.

"Eum.. Bisa kita bicara sebentar?"

Setelah itu Anya bisa merasakan dirinya tiba-tiba saja nervous bercampur deg-degan.

"Ouh bo_boleh Bu, mau dikamar Mas Ethan atau_"

"Jangan dikamar dia, kalo bisa ditempat yang sepi dan nyaman"

Mendengar itu lantas Anya tersenyum kecil kemudian memencet tombol lift yang menuju ke lantai atas.

Anya dengan keberanian nya membawa seorang Thalita Richard ke Taman Rooftop Rumah sakit yang memang selalu jadi tempat favorit nya untuk menyendiri.

Dan dengan langkah beriringan kedua wanita cantik yang berbeda usia itu mulai mendudukan tubuh mereka disebuah kursi taman yang ada disana.

"Disini gapapa kan Bu?", Tanya Anya dengan nada sopannya.

"Gapapa kok"

"Eum, ngomong-ngomong Bu Richard ingin bicara apa ya ke saya?"

Anya yang memang nervous berusaha untuk tidak terlalu terlihat seperti itu dan dia hanya bisa terus tersenyum memainkan jemari diatas pangkuannya sambil menunggu Thalita Richard bersuara.

Wanita yang terlihat begitu anggun dan berkelas itu menoleh sekilas ke sosok Anya sambil tersenyum kecil.

"Dokter Anya Baskoro kan?"

"Eum, iya Bu Richard itu nama saya. Sebelumnya kita juga pernah ketemu saat saya ke kamar Mas Ethan"

"Panggil saya Lita saja"

"Ouh_ Baik Bu Lita", balas Anya dengan senyum canggung nya.

Thalita kemudian memandang langit malam Jakarta dengan sorot mata yang sulit untuk dijelaskan namun berkali-kali Anya bisa mendengar ibu dari Ethan itu menghela nafasnya.

"Ethan beberapa kali cerita tentang kamu ke saya", Ujar Thalita tanpa memandang wajah Anya yang duduk disampingnya.

"Dia selalu bilang kalo kamu seseorang yang cukup aneh namun menyenangkan"

Mendengar itu Anya lagi-lagi tersenyum canggung dan berusaha terus menjadi pendengar yang baik.

"Sejujurnya saya ga berniat membawa dia ke Jakarta, tapi anak Itu memaksa dengan alasan bahwa dia ingin sekali merasakan suasana di kampung halaman Mamanya. Dan pada akhirnya saya menuruti keinginannya, saya berusaha memberi dia fasilitas terbaik untuk bisa merawat dan menjaganya selama disini. Saya berpikir mungkin dia akan merasakan bosan dilingkungan baru ini tapi ternyata tidak, hampir setiap dia berbicara tentang kamu ke saya, saya bisa melihat suatu warna yang ada diwajah dan sorot matanya yang selalu berbinar_"

Euthanasia ✔Where stories live. Discover now