🦋 Chapter [26] 🦋

2.2K 376 54
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sebuah mobil dengan kecepatan penuh menghantam tubuh Jungkook. Tubuh pemuda itu pun terpental, sempat membentur kaca depan mobil itu dan akhirnya terguling hingga jatuh di sisi jalan. Taehyung yang melihat kejadian itu pun panik dan segera berlari menghampiri Jungkook, sedangkan mobil yang menabrak Jungkook kabur begitu saja. Akan tetapi, Taehyung masih sempat mengingat plat mobil itu. Taehyung sudah berada di sisi jalan dimana Jungkook tergeletak lemas. Pelipisnya mengalir cairan berwarna merah segar, ia pun sedikit kesusahan membuka kedua matanya. Bahkan ia sedikit mengeraskan giginya seolah menahan sakit, sepertinya ia tidak ingin Taehyung cemas.

Taehyung memeluk Jungkook erat, kini kemejanya pun penuh dengan noda darah. Lelaki itu beberapa kali meneriaki seseorang agar segera memanggil ambulance. Wajahnya terlihat sangat cemas, bagaimana tidak, melihat Jungkook terluka sedikit saja ia sangat cemas, apalagi sekarang? Tubuhnya tergolek lemah, bahkan wajahnya penuh noda darah. Bahkan bibirnya sedikit kesusahan, hanya untuk memanggil nama Taehyung.

"Baby, buka matamu, hm? Dengarkan daddy, lihat daddy, jangan tutup matamu, huh!" Taehyung mengusap pipi Jungkook lallu kembali memeluknya. "Ambulance! Cepat panggil ambulance!" Titahnya lagi.

Sebenarnya setelah melihat kejadian itu, beberapa orang pun sudah memanggilkan ambulance, dan sepertinya mobil itu masih dalam perjalanan menuju ke tempat itu.

"Dad...sakiiit..." keluhnya. Jungkook tampak meremat pelan lengan Taehyung. Lalu ia berusaha mengangkat tangannya, seolah ingin menyentuh wajah Taehyung. Paham maksud Jungkook, Taehyung meraih tangan Jungkook dan meletakkan di pipinya. "Ja...ngan...ber..se..dih... Ba-by...ha..nya sa..kit se di kit..." lirih Jungkook pelan hampir tak terdengar.

"Daddy mohon bertahan, baby!" Taehyung makin frustasi, ia semakin memeluk erat Jungkook saat pemuda itu semakin lemah, tangannya bahkkan mulai tak bertenaga dan semakin turun dari pipi Taehyung. "Baby, dengar daddy. Baby tidak boleh tidur, hm? Lihat daddy, lihat! Tatap daddy dengan mata indahmu, hm? Jangan tidur, hm?"

Taehyung memeriksa sekitar, wajahnya sangat panik hingga tanpa sadar sepasang matanya memburam, dadanya sesak, hingga air matanya pun luruh saat tangan Jungkook terlepas begitu saja. Bahkan saat Taehyung memanggil nama pemuda itu, sang pemilik nama pun tidak memberikan respon apapun.

"AMBULANCE!! DIMANA AMBULANCE!!!" Pekiknya lagi. "Bangun, baby. Daddy mohon bertahanlah. Kau sudah berjanji bukan kita akan selalu bersama? Kau tidak lupa bukan?" Racau Taehyung, ia pun memeluk tubuh Jungkook. Tetapi tidak seperti sebelumnya, Jungkook hanya diam tidak membalas pelukannya.

Hingga setelah beberapa saat akhirnya ambulance pun datang, mereka langsung membawa Jungkook ke rumah sakit terdekat. Selama dalam perjalanan, Taehyung tidak melepaskan tangannya, ia terus menggenggam tangan pemuda itu. Ia pun berusaha menahan airmatanya, namun nyatanya tidak berhasil. Air matanya luruh begitu saja saat melihat kondisi Jungkook, bahkan wajah putih bersihnya kini penuh dengan noda merah, darah. Bibir yang selalu berkata manja kini terkatup seolah tak ingin mengucapkan sepatah kata pun. Wajahnya pucat dan tampat lemah.

MA CHERIEWhere stories live. Discover now