🦋 Chapter [29] 🦋

2.7K 366 55
                                    


***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

    Taehyung memang tidak pernah bercanda dengan ucapannya terlebih jika itu tentang pemuda manis bergigi kelinci miliknya, segera setelah menjawab pertanyaan Jungkook, ia segera menelpon Jimin. Dan sudah bisa dipastikan sahabatnya itu protes tiada henti. Bagaimana tidak, jika sahabatnya itu tidak mau tahu bahwa bagaimana pun caranya ia harus menikah besok. Lagipula semua sudah dipersiapkan sebelumnya, hanya saja karena Jungkook mengalami kecelakaan semuanya tertunda.

Ocehan Jimin pun tidak akan berhenti hanya lima menit, dan Taehyung hanya menjawabnya datar. Hanya satu atau dua kata saja yang keluar dari bibir lelaki itu.

"Besok! Pokoknya besok!"

Seolah tidak ingin ditawar lagi, Jimin pun mengikuti keinginan sahabatnya itu. Dan berakhir Jimin yang harus menelpon wedding organizer untuk menyiapkan semuanya.

"Yak! Tuan Kim kau pikir mereka jin yang ada di dalam lampu Aladin, huh?! Kau ingin pesta yang sangat meriah untuk Jungkookku, bunny bunnymu itu! Tapi kau memberitahunya sehari sebelumnya. Kau gila?!" ucap Jimin sebelum menutup telponnya.

"Pokoknya besok, Jiminie. Aku tidak mau tahu. Aku serahkan semuanya padamu! Jangan lupa bahwa kau masih sekretarisku, orang kepercayaanku. Paham?!"

"Yakk! Kim tidak berperasaan Taehyung!" protes Jimin lagi.

"Memang! Aku memang tidak ada perasaan apapun padamu karena perasaan, cinta, sayang dan hatiku hanya untuk Jeon Jungkook. Mengerti, Jiminie?"

"Gila!"

"Kau bahkan tahu aku gila karena Jungkook. Dan yah, aku memang gila. Jangan lupa datang besok, karena aku akan menikah! Bye, aku tutup telponnya. Jungkookku sudah menunggu."

Taehyung pun menutup panggilan teleponnya lalu menatap Jungkook yang sedari tadi sudah menatapnya. Ralat, menatapnya sambil menciumnya sesekali. Karena mereka sudah berada di dalam kamar Taehyung dan duduk di sebuah sofa besar disana. Lebih tepatnya, Jungkook duduk dipangkuan Taehyung, menghadapnya. Dengan dua buah kancing piyamanya yang terlepas, hingga kulit dada mulusnya pun terlihat.

Jangan dianggap dengan Jungkook mengenakan piyamanya lantas ia mengenakan celananya, tentu tidak, ia sudah melepaskannya dan hanya mengenakan celana boxernya. Kedua tangan Jungkook sudah berada di kedua bahu Taehyung, ia menatap lelaki tampan di depannya itu lamat dan lagi, ia mencium bibir Taehyung singkat.

"Jiminie hyung marah?" tanya Jungkook pelan dan sedikit manja. Ia memainkan rambut belakang kepala Taehyung. "Kita tidak bisa menikah?" tanyanya lagi, ia mendekatkan tubuhnya lagi pada Taehyung.

"Siapa yang berani memarahi daddy, hm? Tidak ada," balas Taehyung. "Ah, ada! Kim Jungkook! Hanya Kim Jungkook yang berani memarahi daddy dan daddy sangat takut kalau ia marah," lanjut Taehyung seraya mencubit pelan pipi Jungkook.

MA CHERIEWhere stories live. Discover now