🦋 Chapter [28] 🦋

2.5K 361 55
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

    Melihat Taehyung sedikit berbisik pada wanita paruh baya ituㅡDasom, Jungkook menahan tangan Taehyung membuat lelaki itu menoleh dan menatapnya lalu menggenggam tangannya. Jungkook masih menatapnya kala lelaki itu mengusap lembut tangan yang ia genggam. Taehyung kemudian tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan, pertanda semuanya baik-baik saja. Akan tetapi, Jungkook tidak sepenuhnya percaya dengan ucapan lelaki itu, ia pun kembali menahan tangan Taehyung.

"Ahjussi, ada apa? Siapa yang datang?" tanya Jungkook.

"Hanya orang tidak penting, baby. Nanti aku akan menemuinya. Sekarang, kita masuk dulu, ok? Kau masih harus banyak istirahat, ingat pesan dokter, 'kan?" Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook, Jungkook pun langsung meraih tangan Taehyung, menatap lelaki itu. "Jangan cemas, semua bisa daddy atasi, baby. Kau cukup beristirahat dan tunggu daddy di kamar, ok?"

Taehyung menatap Dasom, "Kau tadi bilang, ia sudah berada di ruang tamu kan? Aku akan menemuinya, lalu bawa Jungkook memutar. Aku tidak ingin ia melihat Jungkook, tidak akan!" titah Taehyung.

"Baik, tuan." Dasom lalu menatap Jungkook, Jungkook pun melepaskan tangan Taehyung namun Taehyung menahannya. "Ayo, tuan muda. Ikuti saya, kita masuk dari sisi lain mansion ini," ajak Dasom.

Jungkook pun mengangguk lalu menatap Taehyung, lelaki itu tersenyum padanya. "Ikut saja bibi Dasom, dan tunggu daddy di kamar, hm? Daddy harus berbicara dengan orang itu. Jika tidak, hama itu akan terus datang dan merusak bunga indah yang ada, mengerti?" Taehyung mengusap pipi Jungkook lembut lalu mendekatkan wajahnya kemudian mencium pipi pemuda itu lembut. "Tunggu daddy di kamar, baby..."

"Uuung! Baiklah..." balas Jungkook.

"Baby pintar. Daddy menyayangimu..." ucap Taehyung. Lalu ia menatap Dasom. "Cepat bawa tuan muda masuk dan biarkan dia istirahat!" titahnya.

"Baik, tuan. Ayo, tuan muda..." Dasom berjalan disamping Jungkook kemudian tampak mendahului pemuda itu, pasalnya Jungkook kembali menoleh menatap Taehyung, Taehyung pun menatapnya seraya tersenyum. Kemudian Jungkook kembali melangkah mengikuti Dasom.

Taehyung berjalan memasuki rumah utamanya, langkah tegapnya dan tatapan tajam membingkai wajahnya. Tampak dua orang berjas hitam mengikutinya hingga akhirnya ia menemui lelaki itu, Kim Jae Wook. Lelaki itu langsung menatap tajam Taehyung saat tahu lelaki itu baru datang setelah ia menunggu. Akan tetapi, Taehyung tak peduli, bahkan ia duduk di salah satu sofa tanpa mempersilahkan tamunya untuk duduk.

"Jangan sok sibuk! Kau tahu berapa lama aku menunggu? Kau tahu, kau sudah membuang waktu Kim Jae Wook! Apa kau tahu betapa berharganya waktu Kim Jae Wook?" geram lelaki itu.

Taehyung menatap lelaki itu sinis, pongah lalu bersedekap, "Aku pun tidak akan mempersilakan kau duduk, karena kau sangat membuang waktuku percuma! Kau bukan orang penting tetapi sok seperti orang penting! Kau tahu bukan, aku tidak ada urusan denganmu! Apa kau datang untuk mengemis, mengembalikan sebagian asetmu yang telah jatuh ke tanganku?" Taehyung beranjak dari tempat duduknya, melangkah pelan mendekati lelaki itu. "Sudah kukatakan, kau...bukan lawan seorang Kim Taehyung, tuan Jae Wook yang terhormat. Meskipun kau bermarga sama sepertiku, kau tidak sebanding denganku! Sekarang anda tahu bukan siapa sebenarnya Kim Taehyung?"

MA CHERIEWhere stories live. Discover now