55

1.3K 159 13
                                    

Pagi menyambut. Sana terbangun lebih dulu dari tidurnya. Membuka mata dan berbalik kecil ke kanan, Ia melihat punggung Dahyun. Yang masih tertidur begitu nyenyaknya.

Tak ingin membangunkan dan mengganggu, Sana memilih turun lebih dulu dengan begitu tenangnya untuk mandi.

Memilih bermain semalam sebenarnya adalah pilihan yang salah. Karena hari ini mereka ada schedule.

"Hah~ syukurlah. Tak banyak bekas yang ditinggalkan Dahyun" Sana bernapas lega melihat pantulan dirinya dari cermin wastafel kamar mandi.

Dia bisa syuting dengan tenang nanti, meskipun punggungnya sedikit sakit.

Tapi tak terlalu memikirkan itu, dia pun melanjutkan bersih bersihnya. Karena Dahyun pun juga harus segera dibangunkan. Dia tak mau mereka berdua terlambat ke tempat syuting.

Waktu berlanjut, Sana terlihat masuk kembali ke kamar mereka. Masih menggunakan jubah mandinya.

Dia tersenyum melihat Dahyun yang masih nyaman di balik selimut. Membungkus tubuh nakednya bahkan sampai menutupi kepala, mungkin karena merasa dingin.

Mengambil langkah mendekati, Sana duduk di bibir ranjang.

"Hey.." Selimut dia tarik berlahan. "Waktunya bangun sleppy hea- huh? Dahyunie?" Tak melanjutkan kalimat. Sana sadar ada yang salah.

Tubuh Dahyun tengah menggigil. Dia juga mengeluarkan keringat dingin. Harusnya dia mengecek gadisnya itu sebelum turun dan pergi mandi tadi.

"Sayang?" Menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah. Dan rasa panas menerjang kulitnya.

"E-Eonnie?" Dahyun bersuara. Dia juga membuka matanya dan menatap Sana. "D-Dingin"

"Tunggu sebentar...." Sana segera menutup tubuh Dahyun dengan selimut lagi lalu berlari ke lemari mereka untuk mencari pakaian hangat.

Dia benar tak menyangka jika tunangannya malah demam begini. Padahal semalam dia terlihat baik baik saja dan sangat bersemangat bermain dengannya.

Mungkin ini efek lelah dan karena terkena hujan kemarin.

Sana kembali ke ranjang dengan sedikit panik. "Ayo..aku bantu kau pakai baju dulu. Setelah itu kau makan dan minum obat" Ucapnya pada Dahyun.

"Aku baik baik saja" Di tengah kesibukan Sana membantunya, Dahyun malah berusaha kuat.

Tapi Sana hanya diam. Fokus ke apa yang dia lakukan.

"Kembalilah berbaring, aku akan buat bubur untuk kau makan" Dia kembali berdiri untuk keluar kamar. Meninggalkan Dahyun yang benar terlihat lemas.
.
Mata itu cukup lekat menatap ke arah gadis yang tengah memejamkan mata.

Sana duduk dengan tenang di kursi sebelah ranjang, dengan tangan yang menggenggam erat sebelah tangan Dahyun.

Sesaat yang tadi, Dahyun sudah makan dan juga sudah minum obat. Jadi sekarang, itu cukup melegakan. Mudah mudahhan demam sang gadis segera turun.

Beberapa saat seperti itu hingga deringan handphone mengambil atensi. Sana segera mengambil karena itu miliknya. Dia juga tak mau bunyi itu mengganggu Dahyun.

Hallo?
Sana mengangkat jauh dari Dahyun.

📞 kau dan Dahyun sudah di mana? Sudah saatnya kita berkumpul untuk ke tempat syuting.
Itu Nayeon. Bertanya keberadaan kedua adiknya itu.

Maaf eonnie, aku tidak segera memberitau. Dahyun tengah demam sekarang. Jadi sepertinya kami berdua tak akan ikut syuting.

About Us? S6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang