16. Bloodline

2.2K 385 43
                                    

cover baru + deskripsi baru, karena ini era-nya roseanne park hwhwh bye jaehyun ( ͡~ ͜ʖ ͡°)

aku update cuz lagi mood ngetik hehe

ignore typoo

boom komenn dong biar seruu!!!!!

WARNING BANGET, KALAU KOMENN KATA KASAR DISENSORR YAAA!!!



+++

16. Bloodline

"Don't want you in my bloodline,
Just wanna have a good time," —Bloodline, Ariana Grande.

Malam itu juga, Jungkook dan Rose menjadi partner. Jungkook berjalan di lorong penthouse, ia baru saja membelinya untuk keperluan timnya. Perlu tempat yang lebih dekat dengan perusahaan Jeff Group untuk terus mengawasi pergerakan Jaehyun, itulah mengapa Jungkook membeli penthouse yang akan ia gunakan sebagai markasnya. Jangan tanya berapa harganya, sudah pasti ia membeli tempat dengan fasilitas lengkap dan mewah.

"Jungkook, tunggu!!" rintih Rose tertinggal langkahnya.

Jungkook tak menjawab, sedangkan Rose berusaha jalan lebih cepat dari biasanya.

Keduanya memasuki ruangan itu. Jungkook mengacak-acak rambutnya, rasanya ia ingin sekali menghabisi Jaehyun saat ini juga.

"Roseanne, kalau lo-kamu. Ah sial, bisa kita bicara informal?" tanya Jungkook.

"Oke??" ucap Rose kikuk.

"Denger baik-baik, kalau lo mau terus berada di tim gue dan tetap lawan Jaehyun lo harus terima semua konsekuensinya. Reputasi, karir model, image dan orang-orang sekitar lo, apa lo siap korbanin semua itu?" tanya Jungkook mengacungkan jari telunjuknya pada Rose.

"Gue gak peduli. Selama ini bisa bikin Jaehyun hancur," ucap Rose.

Jungkook menaikkan alisnya, sedikit mengangguk. Bagus, Rose sudah setuju. Kali ini tinggal menunggu tim nya yang akan datang dari Amerika.

"Minum," ucap Jungkook memberikan air minum pada Rose. "Soal tadi, gue minta maaf buru-buru jalan," ucap Jungkook.

Rose menggeleng, "Gak kok, biasa aja. Gak usah minta maaf. Anyway, makasih minumannya," ucap Rose.

Jungkook mengangguk, ia terduduk d bangku sebelahnya. Memijat tipis keningnya, rasa khawatir dan amarahnya menjadi satu membuat kepalanya terasa sakit.

"Jungkook, lo siapa? Siapa diri lo sebenarnya?" tanya Rose.

Pria itu terkekeh, "besok, lo bakal tau siapa gue. Setelah tim gue datang, gue bakal langsung adain konfererensi pers," ucap Jungkook.

Rose semakin bingung dengan pria ini. Rose selalu ragu tentang langkah yang ia ambil untuk bergabung dengan Jungkook. Apakah ini benar atau salah? Ia tak tahu, tapi hatinya terus berkata untuk bergabung bersama Jungkook.

"Rosie, karena kita udah satu tim. Gue harap lo bisa hilangin perasaan lo," ucap Jungkook menatap Rose serius.

"Maksudnya?" tanya Rose.

"Dalam pertarungan, kita gak boleh pakai emosi. Termasuk dalam hal ini, gue gak mau emosi lo ke Jaehyun ngehalangin rencana gue," ucap Jungkook.

"Lo gak usah khawatir, gue udah gak ada perasaan sama Jaehyun. Yang tersisa cuman rasa benci," ucap Rose.

"Satu lagi, gue bukan orang bermoral. Bukan juga orang yang percaya hukum. Dalam persidangan nanti, entah harus atau tidak, kalau saatnya gue harus berlaku kotor, gue bakal berlaku kotor. Gue bukan orang suci, moral gue udah hilang dari dulu. Jadi, gue harap lo gak mundur dari rencana ini, kalau sewaktu-waktu gue berbuat kotor," ucap Jungkook, pria itu menoleh menatap Rose dengan tatapan serius.

TOXIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang