25. Weak Butterfly

1.8K 330 25
                                    

baca part ini jangan diskip, biar paham alurnya.

play mulmeddd!!

enjoy!! ignore typo

+++

25. Weak Butterfly


"Heart made of glass, my mind of stone,"
—Lovely, Billie Eilish ft Khalid.


The Truth of Jung Jaehyun

Jung Jaehyun, anak lelaki yang jenius. Pemikiran anak itu berbeda dengan anak kecil biasanya. Disaat anak-anak lain bermain di taman bersama temannya, Jaehyun memilih duduk di taman sendirian menjauh dari teman sebayanya.

Anak itu duduk di bawah pohon rindang, sembari membaca buku bacaannya. Pandangannya teralihkan ketika ia melihat seekor kupu-kupu yang mati di makan seekor belalang.

"Kupu-kupu itu lemah," gumamnya terus mengamati.

Seseorang datang menghampirinya, nampak cemas karena Jaehyun yang menghilang di taman. "Jaehyun, mama kira kamu hilang. Kamu ini bikin mama cemas aja!" ucap Yoona.

"Mama, kupu-kupu itu mati," ucap Jaehyun menunjuk. "Apa orang lemah akan mati dengan mudah?" tanya Jaehyun.

Yoona terheran, anak berusia tujuh tahun itu sudah bertanya mengenai kematian dan kehidupan. Jaehyun menoleh menunggu jawaban sang ibu.

"Orang lemah aka lebih mudah mati dibanding orang yang kuat, kamu mau jadi orang seperti apa, Jaehyun?" tanya Yoona.

Jaehyun terdiam, "Aku mau jadi orang yang kuat tanpa celah," ucap Jaehyun.

Yoona berjongkok, "Bagus. Jadi orang yang berkuasa, jangan sampai ada celah. Paham?" ucap Yoona.

Jaehyun mengangguk. Anak kecil itu tumbuh dengan ambisi menjadi orang yang berkuasa. Jaehyun tak pernah merasakan kegagalan, ia selalu mendapat peringkat pertama, segala prestasi ia dapatkan. Jaehyun mendapat semua yang ia harapkan, banyak orang berekspetasi tinggi terhadapnya, membuat Jaehyun semakin mengingikan hal lebih.

Hingga saat dirinya menginjak usia remaja, Jaehyun sangat menderita. Tuntutan dari Yoona yang membuatnya terus menerus belajar tanpa henti. Jaehyun tak memiliki teman, teman hanya membuat ia sengsara dan tersaingi. Jaehyun tak membutuhkan teman.

"Jae! Kamu sakit?! Terus ujian akhir kamu gimana?!" bentak Yoona melihat wajah anaknya yang pucat.

Saat itu Jaehyun tak tau harus bagaimana. Kepalanya sangat sakit hingga hidung bangir itu mengeluarkan cairan merahnya. Tetapi tubuh yang berambisi itu tetap berjalan, ia tetap mengikuti ujian akhir.

"Jaehyun Jung! Lo gak mau temenan sama kita?" teriak salah satu temannya.

"Gak penting," ketus Jaehyun langsung keluar kelas membawa tasnya.

Sekolah elit itu bagai mimpi buruk bagi Jaehyun. Dirinya dianggap sebagai penghasil piagam sekolah. Sering kali, Jaehyun didaftarkan lomba padahal ia tak mengetahuinya. Tentu saja ia memenangkan lomba itu, walaupun diakhir ia tetap kesepian dan menderita.

Saat pulang sekolah, Jaehyun tak sengaja melihat anjing kecil di belakang sekolah. Ia berjalan mendekat. Dilihatnya anjing itu sangat lemah dan kusam.

"Boleh gak ya dibawa pulang?" gumam Jaehyun.

"Yang lemah akan kalah"

Jaehyun melempar anjing kecil itu, ia tak akan membawanya pulang. Alih-alih membiarkan anjing itu hidup, Jaehyun justru memukuli anjing itu secara kasar. Ia mencabik-cabik hewan itu. Amarahnya seketika membuncah menggebu-gebu ketika mengingat kata 'lemah'.

TOXIC Où les histoires vivent. Découvrez maintenant