CHAPTER 4

862 52 32
                                    

[27, September, 1639]
[Amanoki, Fenn]

Sekarang, Festival militer yang diadakan di Fenn sudah diselenggarakan, kapal-kapal dari negara lain, yang pastinya dari luar wilayah Beradab
Berpartisipasi dalam Festival ini.

Namun.. hal yang paling mencolok dari Festival itu adalah...Ada lima kapal besar yang sedang mengapung di laut lepas, semua orang melihatnya dengan keringat dingin,
Mereka tidak mengetahui
Darimana asal kapal tersebut.

Kapal-kapal itu memiliki bendera yang berbeda, Dua kapal memiliki Bendera matahari terbit yang berwarna merah putih, dengan tambahan satu bendera besar yang berbentuk Bulat merah di tengah, dan memiliki Background putih yang berada di atas anjungan. Sedangkan 3 lagi memiliki bendera Merah putih selang-seling, seperti bendera Majapahit di Haluan kapal, sedangkan ada bendera merah putih polos besar yang berkibar di atas anjungan kapal.

Mereka menatap kapal-kapal besar itu seolah-olah itu adalah musuh mereka, mereka membayangkan kalau kapal angkatan laut mereka melawan kapal-kapal itu, sudah pasti akan kalah.

Diplomat Jepang dan Indonesia sedang berada di sekitar dermaga pelabuhan, menyaksikan kapal-kapal milik negara mereka mengapung dengan gagah di lepas lautan.

[Istana Fenn]

Istana Fenn Berada tepat di atas bukit, Raja pedang Shihan setiap hari pergi ke Balkon atas untuk melihat pemandangan laut dari atas Balkon tersebut.

Tetapi sekarang suasananya berbeda, sekarang ia menatap 21 kapal angkatan laut Fenn yang pensiun mengapung di lautan lepas, untuk menunggu di hancurkan oleh kapal angkatan laut Indonesia dan Jepang.

"Sungguh kapal yang indah.."

Ia menatap kapal-kapal milik Jepang dan Indonesia yang begitu mengintimidasi.

Lalu, pertunjukan pun dimulai.

Kapal-kapal Indonesia pun maju,
KRI lambung Mangkurat maju dengan gagah berani maju dan menembakan meriam Mark-45
127mm nya dan melontarkan satu peluru yang mengenai salah satu kapal bekas angkatan laut Fenn.

*Bomm!!

*Duar!!

Suara ledakan yang amat keras
Pun membuat takut peserta lain,
Sedangkan Raja pedang Shihan menatap ke arah pertunjukan merasa tercengang, ia Sedang melamun, kalau salah satu kapal Indonesia itu bisa menghancurkan seluruh armada kekaisaran Parpaldia sendirian.

KRI lambung Mangkurat pun segera menembakan 3 peluru
127mm nya dan mengenai 3 kapal Fenn.

Hal itu membuat gaduh Para penonton Festival, para warga sipil yang menyaksikan hal itu di
Sekitar dermaga pun merasa Khawatir kalau salah satu peluru itu akan mengenai mereka.

Karena keakuratan menembak kapal itu, semua penonton Sangat terpukau dengan kemampuan dan keakuratan kapal tersebut.

Di sisi lain, Raja pedang Shihan memerintahkan Motam untuk membuat Hubungan diplomatik dengan Jepang dan Indonesia,
Tidak hanya hubungan diplomatik saja, tetapi perjanjian
Anti agresi dan Perjanjian militer.

Mereka mengharapkan bantuan pertahanan kepada Jepang dan Indonesia, karena mereka yakin
Indonesia lebih kuat dari negara peradaban ke 3.

Di saat mereka sedang melakukan pertemuan dengan
Diplomat Jepang dan Indonesia,
Raja pedang Shihan mendengar
Suara menggelegar lagi, ia merasa aneh, padahal pertunjukan Kapal Indonesia sudah selesai.

Tapi... Yang tidak disangka-sangka.. ternyata itu adalah Jepang, kekuatan Jepang juga sama seperti Indonesia ternyata.(pikir Shihan

Ia menyaksikan kapal Jepang Kirishima menembakan meriam
Oto Breda 127mm, ternyata efeknya sama seperti Indonesia,
Ia menyimpulkan bahwa teknologi Jepang berada sama seperti Indonesia.

SUMMONING: Indonesia and Japan in the New WorldWhere stories live. Discover now