CHAPTER 19

716 50 46
                                    

15, November, 1640
Altaras, bandara MU.

Di Altaras, Pasukan TNI sudah menduduki Negara ini sementara sampai menemukan
Raja Taara XIV yang ditahan oleh Pasukan Parpaldia, dan menunggu putri Lumies pulang ke Altaras.

Tetapi yang tidak di sangka-Sangka adalah...
Ternyata Altaras mempunyai Bandara milik Negara Peradaban ke 2 "MU".

Mereka mengira kalau Bandara ini digunakan MU untuk tujuan pengisian Bahan bakar saja.

Seperti kasus Utusan MU yang berhenti di Altaras terlebih dahulu, karena hendak mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan Perjalanan ke Indonesia dan Jepang.

Di bandara itu sudah ada Pasukan JSDF sedang berada di sana, kenapa Pasukan JSDF berada di sana? Karena Jepang sempat Menyewa bandara itu, untuk digunakan bersama.

Bandara itu sedang di upgrade, karena Pendeknya Landasan pacu, dan Sempitnya landasan pacu.

Mereka sedang berbicara satu sama lain, sambil berkenalan.
Ada juga Personil TNI yang menyebut JSDF pasukan Wibu.
Dan bahkan mereka berteriak sekencang-kencangnya kepada
Personil JSDF.

Personil JSDF tampak tidak memperdulikannya, karena tidak mengetahui bahasa Indonesia, sedangkan personil JSDF yang mengetahui bahasa Indonesia pun merasa tersinggung.

Departemen kementrian luar negeri Parpaldia..

Asada taiji, Shinohara dan Reynhard kembali lagi ke
Esthirant, tujuan Mereka Adalah
Negoisasi.

Mereka kemudian dituntun oleh seorang Penjaga, dan mereka kemudian sampai di ruangan Remille.

Dan mereka pun bertemu Remille.

"Halo? Kalian orang-orang Bar-bar kembali lagi...
Apakah kalian ingin menyerah?
Ahahahahahaha!!!! Kalau kalian ingin menyerah.. bilang saja dari awal!! Fuhahahaha!!!!!!"
Ucap Remille, ia meremehkan
Indonesia dan Jepang, ia tidak menyadari kalau kekaisarannya sedang terpuruk, dan ia juga
Tidak mengetahui kalau pasukan Mereka di Altaras sudah di habiskan oleh Pasukan TNI. Karena tidak ada kabar, semua orang Parpaldia di Altaras sudah tewas ataupun di tangkap.

'Cih!! Ia tidak menyadari Posisinya saat ini!!'
Dalam batin Reynhard, ia cukup kesal Remille mengucapkan kata-kata itu, karena ia sudah muak dipanggil Bar-bar oleh
Orang Bar-bar asli.

Remille pun menghentikan tawa nya dan melanjutkan topik dengan para Diplomat dari Indonesia dan Jepang.

"Fuhahahaha!!! Bagaimana? Kalian ingin menyerah!!?"

"Siapa yang ingin menyerah jalang sialan!!"ucap Reynhard, ia cukup kesal dengan Remille, ia sudah cukup muak dan ingin mengucapkan kata-kata mutiara (kasar) kepada Remille.

"Oh.. berani-beraninya kau menghina diriku ini!!!! Ha!!!??
Kau seharusnya tahu posisimu saat ini!!? Kalian hanyalah orang-orang Bar-bar!!!.

Sementara itu.. Asada dan Shinohara Terdiam dengan percakapan Remille dan Reynhard. Mereka tampak
Cemas ketika Reynhard mengatakan hal itu, karena
Perkataan Reynhard mengandung penghinaan terhadap Kekaisaran.

Kembali ke cerita,
Remille pun mengancam mereka bertiga.

"Kalian ingin negara kalian di musnahkan!!!? Ha!!!??
Perkataan kalian itu merupakan penghinaan terhadap Kekaisaran tahu!!? Kalau saja yang mulia kaisar Ludius yang agung mengetahui ini... Maka apa yang terjadi dengan negara kalian!!!??"

Ke tiga Utusan itu pun terdiam dan marah.. Sangking marahnya.. ketiga orang itu melotot ke arah Remille dengan
Wajah datar, mereka tidak mempunyai Ekspresi.

SUMMONING: Indonesia and Japan in the New WorldWhere stories live. Discover now