CHAPTER 41

515 47 9
                                    

2, Desember, 1642.

Setelah 1 Hari Kepulangan Armada Diplomatik Indonesia Dan Jepang Kembali ke Negara asal mereka.. Kini Kerajaan Kembali Dilanda Ketakutan,
Karena Hanya Mereka Yang Bisa Menghentikan Serangan Wyvern Milik Kerajaan Mao Tersebut.

Di sisi lain, Pemerintah Kerajaan Mao Melihat Kesempatan, Mereka Melihat Kesempatan Untuk Melakukan Tindakan Ofensif Sekali Lagi, Karena Indonesia dan jepang sudah Pergi dari Sana Jadi Bukanlah Masalah Yang Besar.

Stok Wyvern Milik Mao Bisa  Digunakan untuk Menginvasi Negara lain. kini, Armada Kerajaan Mao Berangkat, Sebanyak Satu kapal Ship of the line, Dua Kapal Pengangkut Naga, Dua Puluh Kapal Ship of the line Berangkat Menuju Lepas Lautan Pajarucam.

Mereka Menampakan Dirinya,
Dan Mereka merasa Kalau Menyerang Suatu Negara Kecil dengan armada Seperti Ini Sudah Cukup.

Armada Mao.

Di Sisi Lain, Laksamana Geino, Laksamana yang Dulu Mengkomandoi Armada Besar untuk Menghukum Kahuripan Praja Sempat Gagal, Kini Ia Akan Beraksi.

"Laksamana Geino, Kita Sudah Siap!"Ucap Kapten Arsen, Ia Sudah Memerintahkan Kapal Pengangkut Naga Bersiap Untuk
Meluncurkan Wyvern.

"Oh? Benarkah? Baiklah kalau Begitu.. Wyvern adalah Senjata Yang Mematikan.. Satu Wyvern saja Itu Adalah Mimpi Buruk Suatu Negara yang Tidak Memiliki angkatan Udara" Ujar Laksamana Geino.

"Memang Benar.. Tapi Kita Bukanlah Tandingan Negara Indonesia yang Mempunyai Kekuatan Dahsyat Yang Mampu Meluluhlantakkan Parpaldia Dengan Mudah!"

"Memang.. Sebab itulah Kita Beberapa Hari yang Lalu Kabur, Karena Kita Bukanlah Tandingan mereka, Tapi!! Aku Yakin Kalau Penyerangan Ini Akan Berhasil!!"

"Hmm... Saya mengerti Laksamana Geino, Baiklah? Lalu Bagaimana Dengan Perintah Peluncuran Wyvern!?"

"Oh! Maafkan aku!! Aku lupa~ Baiklah!! Sekarang, Luncurkan!!"

Begitu Perintah Diluncurkan,
Wyvern-Wyvern Milik Mao Meluncur dari Pengangkut Naga, Dan Sebanyak Enam Belas Wyvern Terbang Dan Menuju Ke Kerajaan Kahuripan Praja Di Ibukota Pajarucam.

Pajarucam, Kahuripan Praja.

Di sisi lain.. Di Pelabuhan Militer kota, Nampak Dua Puluh Tujuh Kapal Jung Jawa Sedang Berlabuh dan Sedang Mengangkut Banyak Pelaut, Mereka akan Berlayar.

Mereka nampak Tegang Dan Antusias saat akan Bertarung, Memang Mereka mungkin Kalah Akan Kebesaran Kapal Dan Persenjataan, Tapi Semangat Mereka Melebihi Para Penyerang!.

Di Saat Kapal-kapal Mulai Berlayar. Tidak Di sangka-Sangka Ternyata Banyak Ekor Wyvern Terbang, Para Pelaut pun Berlari ke Posisi Mereka masing-masing Dan Mengarahkan Senjata Mereka ke Arah Wyvern.

Laksamana Argani Sedang Berada di Kapal Komando Paling Besar di Armadanya. Itu Adalah Kapal Jung Jawa yang Besar, Memiliki Panjang Kurang Lebih Lima Puluh Sampai Enam Puluh Meter. Itu Mungkin Setara dengan Kapal Ship Of The Line, Hanya Saja Persenjataan mereka saja Penghalangnya. Jung Memiliki Persenjataan Berupa Meriam Cetbang Yang Memiliki Kaliber Lebih Kecil Dari Meriam Sihir 12 Pound.

"Semuanya! Bidik Wyvern-Wyvern Sialan itu!"Perintah Laksamana Argani, Ia memerintahkan Semua Awak kapal Komando Untuk Membidik dan menembak Wyvern.

Semua Pelaut pun mengarahkan Cetbang nya Dan Membidik secara Akurat.

Semua Pelaut Dari Semua kapal Jung Pun Melihat Cetbang-Cetbang itu Sedang mengarahkan Larasnya ke Atas dan mengarah ke Wyvern, Itu membuat Banyak Pelaut lain yang Mengikutinya.

"Tembak!!"Laksamana Argani

Begitu Perintah Tembak Di Lontarkan, Semua Orang pun Menyalakan Bubuk Mesiu itu dan Bubuk mesiu terbakar Yang Menghasilkan Ledakan. Itu membuat Bola Hitam Kecil terlontar keras dan mengenai Sayap-sayap Wyvern.

SUMMONING: Indonesia and Japan in the New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang