friends don't fuck (1/2)

12.6K 127 4
                                    

warnings: cheating

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

warnings: cheating. infidelity. harsh words. profanities. upsetting theme and characters. mature content. detailed sex scene.

Suara bel yang ditekan membuat Marsel yang sedang scrolling timeline Instagram tersentak kaget, tapi nggak lama kemudian dia menghela napas lega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara bel yang ditekan membuat Marsel yang sedang scrolling timeline Instagram tersentak kaget, tapi nggak lama kemudian dia menghela napas lega.

"Oh, udah sampai kayaknya," ucapnya seraya beranjak berdiri, lalu melangkah menjauhi sofa tempatnya bersantai beberapa saat lalu.

Seraut wajah milik Aries adalah hal pertama yang menyapa matanya waktu daun pintu terbuka. Ada jejak basah yang tertinggal di sudut mata Aries, belum lagi matanya yang merah dan sembab, membuat Marsel langsung paham kalau cewek itu habis menangis.

Marsel menyingkir dari ambang pintu, memberi jalan untuk Aries masuk ke dalam. Gadis itu melangkah masuk, diikuti oleh Marsel yang mengekor di belakangnya setelah sebelumnya memastikan pintu tertutup rapat.

Tempat Marsel tinggal selama tiga tahun terakhir adalah sebuah ruko dua lantai yang lantai bawahnya disulap jadi studio mini, tempat Marsel dan band-nya latihan serta membuat lagu. Studio itu dilengkapi beberapa instrumen musik seperti gitar elektrik, bass, drum, keyboard, speaker dan standing mic. Di pojok, agak dekat dengan kamar mandi, ada sebuah meja dengan komputer di atasnya. Selain itu juga ada sofa beludru berwarna hitam pekat dan meja kopi kecil dengan warna senada.

Sementara itu, lantai dua adalah space pribadinya, terdiri dari living room yang cuma cukup dijejali rak TV, meja bundar dan sofa, satu kamar tidur yang dilengkapi kamar mandi di dalamnya, toilet dan tentunya dapur. Lumayan sempit memang, tapi kalau cuma ditempati seorang diri, tempat itu sudah lebih dari cukup.

Biasanya, Marsel nggak membiarkan orang lain naik ke lantai atas, bahkan teman satu band-nya sekalipun. Batas suci bagi para tamu adalah di lantai satu.

Tapi Mariessa Gaisma bukan orang lain.

Makanya, Marsel nggak mengatakan apa-apa waktu gadis itu menaiki tangga menuju lantai dua. Cowok itu diam, terus mengekor di belakang Aries layaknya bayangan.

Sesampainya di lantai atas, seakan sudah terbiasa melakukan hal serupa sebelumnya, Aries langsung menghampiri sofa lalu duduk di sana. Marsel menyusul, duduk di sebelah gadis itu. Cukup dekat untuk membuat Marsel bisa menghirup aroma rambut Aries yang masih sama seperti yang terakhir kali Marsel ingat. Wangi stroberi yang manis dan segar.

Chained by DesiresWhere stories live. Discover now