pacify her (2/4)

2.1K 43 4
                                    

warnings: an explicit sex scene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

warnings: an explicit sex scene. harsh words. cyber bullying. slut shaming.

Rendra dan Nisha benar-benar check in di hotel pertama yang mereka temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rendra dan Nisha benar-benar check in di hotel pertama yang mereka temukan.

Hanya sejenak setelah keduanya menginjakkan kaki di kamar hotel, Rendra langsung memojokkan Nisha ke dinding dan menjemput bibir gadis itu dalam ciuman yang memburu dan menuntut.

Sisa amarah yang membalut hati Rendra berperan sebagai bensin yang mengobarkan api gairahnya.

Tangan Rendra terulur, melepas jaket Nisha. Tak mau kalah, Nisha juga turut membuka jaket kulit Rendra. Usai jaket, kaus dan sweatshirt menyusul.

"Hah—" Nisha tercekat ketika merasakan tangan Rendra berada di payudara kirinya yang masih dibalut bra. Rendra memberikan remasan kasar di sana, membuat selarik desah lolos dari bibir Nisha.

Tangan Rendra menyelinap ke belakang punggung, melepas kaitan bra tanpa mengalami kesulitan sama sekali.

"Rendra—" Suara Nisha tertahan di tenggorokan saat Rendra merunduk, menjilat puncak dadanya. Tidak ada yang bisa menahan erangan yang tumpah dari mulut Nisha begitu Rendra melumat, menghisap dan memberi gigitan di payudaranya-bergantian dari kanan ke kiri.

"Fuck, Rendra..."

Rendra menghentikan kegiatannya. Laki-laki itu meraih pinggang Nisha, sedikit mengangkatnya, membuat kaki Nisha tidak lagi memijak lantai. Paham apa yang harus dia lakukan, Nisha mengaitkan kedua kakinya pada pinggul Rendra. Kedua tangannya menjadikan pundak dan leher Rendra sebagai pegangan.

Dengan Nisha dalam gendongannya, Rendra membawa langkahnya ke tempat tidur. Rendra duduk di tepian ranjang, membuat Nisha berada tepat di pangkuannya.

"Nissy... can we get to the main event already? Gue udah nggak tahan lagi."

Nisha mengangguk. Dia juga merasakan hal yang sama. Tidak ada yang lebih dia inginkan saat ini, selain merasakan kehadiran Rendra di dalam tubuhnya.

"Oh, wait." Teringat sesuatu, Nisha buru-buru bertanya. "Do you have a condom with you?"

Chained by DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang