pacify her (3/4)

1.1K 29 2
                                    

a/n: PERTAMA-TAMA aku udah bilang sejak awal kalau karakter di sini tuh orang gila semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

a/n: PERTAMA-TAMA aku udah bilang sejak awal kalau karakter di sini tuh orang gila semua. jadi mff yah kalau part ini bikin ekspektasi dan simpati kalian ke karakter tertentu jadi rusak. saranku jangan bersimpati ke siapa pun yang ada di sini soalnya kalau aku sih telkomsel (wkwkwkk ya Allah ketularan galen) yak, intinya begitu dah.

 saranku jangan bersimpati ke siapa pun yang ada di sini soalnya kalau aku sih telkomsel (wkwkwkk ya Allah ketularan galen) yak, intinya begitu dah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo emang nggak punya malu banget, ya?"

Nisha baru saja memasukkan sebungkus deterjen ke troli ketika sebuah suara membuatnya refleks menoleh. Mencari sumber suara. Tatapan mata Nisha langsung berhenti ketika menemukan sosok perempuan berdiri di samping trolinya dengan wajah tak ramah.

Selama ini, Nisha hanya pernah melihat wajah gadis itu dari foto yang menandai akun Instagram Rendra. Baru kali ini Nisha bertemu gadis itu secara langsung.

Tunangan Rendra.

Almadella Katya Pradipa.

"Lo ngomong sama gue?" Di luar dugaannya sendiri, Nisha mampu menghadapi Alma dengan tenang. Mungkin karena dia sudah menduga kalau Alma bakalan mendatanginya cepat atau lambat.

"Emang ada pelacur lain selain lo di sini?"

Wah, karakternya keras juga.

Tanpa sadar, sudut bibir Nisha tertarik sedikit. Membentuk senyum miring yang ternyata masih bisa dilihat oleh Alma.

"Pelacur ya? I think I'm starting to get used to that." Nisha mengangguk kalem. Lanjut meraih sebungkus deterjen dan memasukkannya ke troli dengan santai. "Ada perlu apa sampai Alma yang terhormat nyamperin pelacur kayak gue gini?"

Walau cuma sekilas, lewat sudut matanya, Nisha bisa melihat Alma tersentak. Mungkin gadis itu tidak menyangka kalau Nisha mengetahui namanya.

"Jauhin Rendra!" Alma tiba-tiba meninggikan intonasi suaranya. Kemarahan terdengar kental menghiasi setiap kata yang dia ucapkan. "Dia punya gue!!"

"Yah, gimana ya...?" Nisha berjongkok, mengambil sabun cuci piring di rak paling bawah. Usai mengambil tiga bungkus sabun cuci piring, gadis itu mendongak. "Selama ini, Rendra yang selalu dateng ke gue. Bukan sebaliknya."

Chained by DesiresWhere stories live. Discover now