friends don't fuck: fifth of july (from the vault)

1.2K 39 0
                                    

a/n: tulisan ini dipublish untuk merayakan cerita ini yang udah dapat 1k votes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n: tulisan ini dipublish untuk merayakan cerita ini yang udah dapat 1k votes. thank you everyone!
warnings: NSFW. (soft) smut. (soft) sexual content.
word count: 4,628 (sit tight, sweetheart, this is gonna be a long ride)

word count: 4,628 (sit tight, sweetheart, this is gonna be a long ride)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanggal lima Juli pertama.

“Harusnya gue udah bisa menduga kenapa orang kayak lo tiba-tiba semangat ngajakin ke tempat sesuci perpustakaan.” Aries mendengkus, sementara Marsel yang berdiri di sebelahnya cengengesan tanpa dosa. “Jadi yang mana, nih? Siapa cewek malang yang bikin lo tertarik kali ini?”

“Baju ijo pastel. Paling pojok.”

“Cantik.”

“Kelihatan emangnya? Lo kan nggak pakai kacamata.”

“Enggak, sih.”

“Terus lo tau dari mana kalau dia cantik?”

“Emang ada cewek yang pernah dekat sama lo yang nggak cantik?” Aries balik bertanya. “Lo kan demennya sama yang cakep-cakep, Sel.”

“… salah ya emangnya?”

“Enggak, sih. Manusiawi banget. Gue juga suka sama yang cakep-cakep dan segar di mata.”

“Berarti lo suka banget dong sama gue? Gue kan cakep paripurna,” ucap Marsel seraya tersenyum menggoda. Percaya diri sampai ke tulang-tulang. “Dan tentunya lebih segar dari larutan penyegar.”

Aries menatap Marsel prihatin. “Kok bisa ya ada manusia yang mampu ngucapin kata-kata kayak gitu pakai mulutnya sendiri?”

“Selagi yang diucapkan adalah fakta dan sudah teruji secara klinis, kenapa enggak? Ya, nggak?”

“Teruji secara klinis.” Aries mencibir. “Emangnya lo sabun Detol?”

Marsel terkekeh. “Sewot amat sih, Yi.”

“Lagian lo… kapan tobatnya sih, Sel?”

“Tobat ngapa dah? Emang gue ngapain sampai perlu tobat?”

“Wah… masih ada muka ya lo nanya begitu?” Aries menggeleng takjub. Terkesima sama kebrengsekan Marsel yang tanpa batas. “Kelakuan lo yang suka main-main sama cewek itu loh, Marseeeeel. Nggak baik tau begitu tuh!”

Chained by DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang