BAB 13

375 42 0
                                    

Warning!
Mengandung bawang. Jangan lupa sediakan tissu dan spotify nya.

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


"Bohong, gak mungkin. Gak mungkin! "
Bugh!

Suara dentuman dinding terdengar keras, hingga meninggalkan bekas memar dan luka dijemari Langit.

"Meninggal?" Tanya Langit menahan tawa. "Gila! Nggak mungkin, iya kan bunda S-Starsa nggak mungkin tinggalin Langit," Seru Langit tak terima lalu tertawa keras setelah nya.

Bunda yang melihat itu hanya bisa menangis di pelukan suaminya. Dadanya begitu sesak setelah mendengar kabar itu. Sementara Asrar dan Dion, berusaha untuk menenangkan Flouren dan Tasya.

"Maaf kalo begitu saya permisi dulu," Ucap dokter dengan lirih.

"Heh! Lo boong kan? Starsa itu kuat, di-dia nggak mungkin meninggal dokter!" Ucap Langit.

"Mohon maaf tapi pasien benar benar tidak bisa di selamatkan, kalo gitu saya permisi." Jawab dokter sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan suasana haru itu.

"Kael lo bisa selamatin Starsa kan?! Lo kan juga dokter, g-gue nggak percaya sama dokter bajingan itu. Sekarang lo masuk, lo obatin Starsa. O-oke? lo harus bisa selamatin Starsa Kael, g-gue mohon..." Perintah Langit dengan cepat. Tak mendengar balasan apapun hanya terdengar isak tangis yang keluar dari bibir ranum Kael. Napas Langit kian memburu dengan mata yang memanas.

"SELAMATIN STARSA KAEL! GUE MOHON!" bentak Langit yang langsung membuat Kael tersentak dengan tangisnya. Sementara Time yang berada di situ hanya bisa melindungi kekasihnya dari amarah Langit.

"Udah Langit," Ujar Asrar berusaha menarik laki laki itu, karena ia terus menerus menyentak Kael agar menyelamatkan Starsa.

"GAK INI GAK BISA, GAK MUNGKIN, KAK ASRAR. STARSA GAK MUNGKIN PERGI. DIA NGGAK BAKAL MENINGGAL, DIA CINTA SAMA LANGIT DIA GA MUNGKIN TINGGALIN LANGIT GITU AJA-" Seru Langit menghentikan pembicara nya. Setelah itu ia melanjutkan nya lagi.

"INI LIAT," Ucap Langit seraya menunjuk jam tangannya, "INI BARUSAN STARSA YANG NGASIH, DIA BILANG, DIA TAU KALO LANGIT CINTA SAMA DIA, T-TAPI, GAK MUNGKIN, STARSA PASTI LAGI NGEPRANK LANGIT KAN?!" Ucapnya Lirih.

"Langit, cukup!" Seru Dion, berusaha membantu Asrar.

Langit berusaha mencekram tangan Dion yang berada di pundaknya. "BACOT LO! STARSA-"

"STARSA UDAH GA ADA BERENGSEK!" Teriak Dion memenuhi lorong rumah sakit. Dengan wajah nyalang dan mata yang berapi api, langit berusaha membalas perkataan itu.

"Lo diem, jangan sekali kalo lo ngomong kayak gitu-Kak," Desisnya. Melihat kembali ke pintu ruang UGD, dengan air mata yang mulai membasahi pelupuk matanya.

"Starsa, gak lucu. Kamu pasti ber- bercanda kan?" Ucap Langit dengan nada tercekat. "Bangun anjing! Ini cuman prank kan? Lo marah karena g-gue gak bisa bales perasaan lo, t-terus lo ngerjain gue, iya?!" Langit memukul pintu dengan kasar.

langit untuk starsa (End) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora