BAB 15

368 37 0
                                    

Starsa memasuki kelasnya dengan wajah riang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Starsa memasuki kelasnya dengan wajah riang. Seraya mentengteng macbook di tangan kirinya. Menghampiri bangku kosong miliknya itu. Sontak tingkah Starsa yang seperti ini langsung membuat ketiga temannya di sana menatapnya heran terkecuali Kael yang malah senyum senyum sendiri.

"Lo kenapa Sa?" Tanya Rain bingung setelah melihat wajah Starsa yang amat ceria itu. Sedangkan si empu hanya balas dengan senyuman lebarnya.

"Sumringah banget yang abis jadian," Beo Kael yang langsung membuat Rain dan Gene terkejut disana.

"J-jadian?! Lo jadian sama siapa anying?!!!!" Kepo Rain.

Sementara Starsa hanya bisa menatap Kael intens, menggerutu di sana. Padahal Starsa sudah mewanti wanti Kael agar ia tidak memberitahu hal ini kepada siapapun, sebelum hubungannya dengan Langit jelas. Namun ia lupa bahwa sahabatnya ini adalah raja gosip.

"Kak Langit," Jawab Starsa pasrah, yang langsung membuat Rain dan Gene tercengang.

"HAH?! LO JADIAN SAMA KAK LANG-?!" Teriak Rain terpotong karena tangan Starsa lebih dulu membekap mulutnya itu sebelum Rain menyebutkan nama Langit.

"Jangan kenceng kenceng anjer!"

"Gimana ceritanya kok bisa?!" Tanya Rain pelan.

Starsa mengidikkan bahunya, "katanya dia mimpi gue kecelakaan terus meninggal," Jelas Starsa.

"Meninggal? Anjir gak di real life gak di mimpi, kak Langit emang kejam ya." Cerocos Gene yang langsung mendapat tatapan dingin dari Starsa.

"Eh lupa, pacarnya ada disini," Goda Gene cengengesan.

"Trus sekarang lo pacaran dong sama Kak Langit?" Tanya Rain sekali lagi.

Starsa menggelengkan kepala nya. "Belum pasti Rain, tapi yang jelas dia bilang sama gue kalo dia cinta sama gue dan gak mau kehilangan gue."

"Hasil dari buah kesabaran lo selama ini, selamat ya Sa." Ucap Kael menepuk singkat bahu Starsa.

Sementara Starsa menatap ketiga temanya dengan tatapan haru disana, tangan kekarnya mencoba untuk mencekram erat jas nya. Mencoba untuk menyalurkan rasa yang entah apa itu. Kemudian ia membusungkan tubuhnya untuk memeluk Rain yang berada di hadapan nya.

Dan ia____menangis.

Melihat itu Rain langsung membalas pelukan Starsa, mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu dengan mengusap punggung Starsa. Mendapat perlakuan itu, Starsa yang merasa kehangatan itu mulai menangis kencang. Entah dia lebay atau bagaimana. Intinya dia hanya ingin menangis.

Dia tidak pernah menduga bahwa kejadian kemarin akan datang padanya. Bagaimana dengan lantangnya Langit bilang bahwa dirinya mencintai Starsa dan tak ingin pria itu pergi.

Starsa merasa seakan akan waktu itu pelangi tiba tiba muncul di hadapan matanya. Ia tidak menyangka bahwa Langit juga akan mencintai nya. Melihat bagaimana dulu ia berusaha mati matian agar bisa mendapatkan hati Langit. Belum lagi ia harus menerima luka yang terus menerus di berikan oleh Langit.

langit untuk starsa (End) Where stories live. Discover now