BAB 17

400 34 0
                                    

Pagi harinya, Starsa mencoba untuk bangun lebih awal, karena ia akan pergi memasak bersama kedua temannya, Kael dan Rain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pagi harinya, Starsa mencoba untuk bangun lebih awal, karena ia akan pergi memasak bersama kedua temannya, Kael dan Rain.

Ia tersenyum kaku ketika mendapati tatapan bak mengintrogerasi dari kedua sahabatnya. Menggaruk tekuknya yang terasa tidak gatal, mencoba untuk membiarkan kedua sahabatnya terus menghunjam ke arahnya, ia berjalan dengan susah payah karena bagian belakangan nya itu masih terasa perih.

"Gimana?" Tanya Kael menggerakkan kedua alisnya, kemudian ia beralih membuka kerah Starsa secara paksa.

"Ishh, apaan sih!" Tungkasnya kasar seraya menepis tangan Kael dari lehernya.

Kael mendesis pelan, "berhasil kan? Shit- udah gue duga!" Ucap Kael yang lansung di balas tatapan sinis dari Starsa.

"Gila lo! Minggir gue mau masak." Umpat nya, seraya mendorong tubuh Kael.

"My big boy..." Gumam Kael iseng, ketika melihat postingan di twitter Starsa.

Starsa tersenyum samar, setelah itu ia mengendap endap menuju tempat Kael berada, dan ia langsung berlari untuk mengejar pelaku yang tiba tiba saja bangkit dari duduk nya.

"Sialan Kael, sini lo!" Seru Starsa sambil berlari mengejar Kael di depannya, ia sempat berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya dan menghentikan rasa sakit di bokongnya.

Mendengar keributan di bawah, Langit, Marsel dan Time yang sedang berbincang santai di balkon akhirnya bergegas turun untuk melihat situasi.

"Rain, kenapa?" Tanya Marsel seraya menghampiri kekasih itu.

"Tau tuh, Kael yang mulai duluan," Ucap Rain menunjuk Kael di sana.

Sementara itu Langit dan Time yang melihat kekasihnya itu bertengkar segera untuk memisahkan mereka. Namun tiba tiba saja Starsa terjatuh dan meringis kesakitan.

"Aaa.. Shhh..."

Melihat itu Langit buru buru menghampiri kekasihnya, "eh kenapa?" Tanya Langit khawatir.

"Sakit.."

"Apanya?"

"Bekas semalem."

"Eh maaf ya.. Sini aku bantu berdiri."

Akhirnya Langit pun membantu kekasihnya itu untuk berdiri dan membopongnya menuju ke atas sofa. Membiarkan kekasihnya itu bersandar pada pinggiran sofa, setelah itu Langit pergi untuk mengambil sebotol air dingin di dalam kulkas.

"Eh, nanti malem kan malem terakhir kita liburan, terus kita mau ngapain?" Tanya Time.

"Barbequean kan?" Ucap Langit sambil menyodorkan sebotol air minum pada Starsa.

"Tapi kita kan belom beli daging dagingan." Beo Starsa di setujui Rain.

"Pake daging lo aja gak sih Sa? Kayaknya enak deh," Celoteh Time yang langsung di tatap sinis Langit.

langit untuk starsa (End) Where stories live. Discover now