1

34 17 3
                                    

Hujan pagi hari, satu hal yang membuat Hana lebih bersemangat. Hana sangat suka hujan. Aroma lembab air hujan yang bercampur dengan bau tanah kering seolah menarik jiwa - jiwa semangatnya untuk keluar.

Ia berjalan riang sembari menggenggam gagang payung hitamnya. Kemeja putihnya aman dibawah lindungan hoodie abu - abu yang ia kenakan. Tanpa sadar, mulutnya bergumam melantunkan lagu yang sedang ia dengar dari earphonenya. Ya, hujan dan musik adalah pasangan yang cocok.

"Hanaaa !"sapa seorang wanita yang sedang mengendarai motor dengan jas hujan pink lucu. Walau tak terlalu jelas di penglihatan Hana, ia bisa menebak siapa orang itu. Siapa lagi kalau bukan Dara, teman dekat Hana sejak OSPEK yang kebetulan satu kelas dengannya. Dara adalah wanita ceria yang sangat menyukai apapun yang berwarna pink, sangat bertolak belakang dengan yang menyukai warna dark.

Hana berjalan santai menaiki tangga. Tetap dengan lantunan musik yang ia dengarkan sejak tadi.

"Han, lo udah belum si tugas matkul english 2 hari yang lalu ?"tanya Dara membuka pembicaraan. Hana menggeleng pelan.

"Gue kayaknya mau ngerjain nanti deh, kurang 3 hari lagi tenggatnya. Kebetulan nanti kita pulang ga terlalu sore kan. Lo mau ngerjain kapan ?"

Hana mengangkat bahunya santai."Gue gaktau pasangan gue."

"Ya cari tau lah, Hannn. Emang lo sama siapa ?"

"Kenapa gak dia aja yang nyari gue sih ? Gue sama siapa ya, lupa."

"Lah kok bisa lupa sih. Oh iya, emang itu pasangan lo gak nyari lo gitu ?"

Hana menggeleng - geleng kecil."Oh, iya gue inget. Namanya Danica Kale...Archer."

"Cowok ya ? Pantes gak bingung sama tugas. Btw ribet ya namanya."

"Iya ya, yang mana sih dia ? Terus panggilannya juga siapa ?"

"Gatau. Gue baru denger sih. Gue juga belom kenal semua anak, ya untungnya gue kenal sama partner tugas gue."

"Bantuin cari ya..."

"Hmmm."

Hana dan Dara menatap kelasnya datar.

Sepi.

Padahal kelas dimulai 15 menit lagi. Tetapi manusia di dalamnya bis terhitung jari. Mungkin akibat hujan di pagi hari, jadi banyak yang telat.

Hana dan Dara berjalan menuju bangku baris ketiga. Bangku andalan mereka berdua semenjak kelas. Tidak terlalu depan tapi tidak terlalu belakang juga.

"Zara..."panggil Dara pelan pada seorang wanita yang duduk di depannya.

"Apa manisss ?"jawabnya ramah sambil memainkan ponsel di tangannya.

"Kamu tau yang namanya Danica nggak ?"tanya Dara pelan. Ternyata dia sedang membantu Hana mencari partner tugasnya.

"Ohhh, iya tau. Belum dateng kayaknya deh."

"Yang mana ya orangnya ?"

"Ada agak tinggi, putih, badannya tegak gitu, gak kurus tapi gak gendut, yang mukanya datar mulu. Biasanya suka bareng Andra."

"Aduh, aku gaktau Andra juga."

"Aduhh, kok bisa gatau cowok tengil itu sih. Emang kenapa tanya Danica ?"

"Ini, Hana kebagian sama dia tugas english. Tapi dia belum tau orangnya."

"Ohhh, iya nanti aku kasih tau. Tetep semangat ya Han, meski pasangannya dia."

"Kenapa emang, Ra ?"tanya Hana penasaran.

"Dia mah diem banget orangnya. Ya belum tau juga sih, apa emang diem gitu atau gimana. Sejauh ini sih diem banget, irit omong. Betah - betah aja deh ya kelompokan sama dia. Aduh, mana sama - sama diem ya."jawab Zara.

CUPID AMÓRHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin