14

15 13 0
                                    

Pagi hari yang cerah ini, dengan penuh semangat Hana bersiap - siap menuju ke kampus. Hari ini, Danica berjanji akan menjemputnya untuk berangkat kuliah bareng. Awalnya Hana menolak karena ia tahu hampir setiap hari Danica selalu datang terlambat walau hanya 5 menit. Namun, dengan penuh bujukan manis dan beberapa kalimat penenang lainnya dari Danica, akhirnya Hana menerima tawarannya.

Hana
aku udh siap, cepetan.

Begitulah pesan singkat yang Hana kirimkan pada Danica. Walau jam masih menunjukkan pukul 6, dan kuliah masih dimulai pukul 7.30, Hana telah gelisah karena tidak ada kabar dari Danica.

Danica
masih jam 6 na

Hana
aku biasanya jalan jam 6.30
lebih dri itu aku jalan dlu aja ya

Danica
na...
oke tunggu

Hana yang pada dasarnya sangat disiplin, sangat tidak bisa menunda - nunda waktu dan datang terlalu mepet dengan jamnya. Jika Danica benar - benar datang lebih dari jam 6.30 ia bersumpah akan jalan terlebih dahulu.  Sebenarnya jarak kost nya ke kampus tidak terlalu jauh, namun karena telah menjadi kebiasaan, Hana gelisah apabila ia menuju kampus melebihi jam biasanya.

Jam telah menunjukkan 6.25 namun Danica belum juga datang dan tidak ada tanda - tanda kedatangannya. Hana bergegas mematikan lampu kamarnya dan bersiap menggunakan sepatunya. Ketika jam menunjukkan pukul 6.30 dan tidak ada chat masuk dari Danica, ia buru - buru mengunci kamarnya dan pergi meninggalkan kostnya. Namun, baru saja ia hendak mengunci gerbang kostnya, Danica datang.

"Tepat waktu."ucap Danica santai.

Hana melirik jam tangannya. "6.32."

Danica mendengus pelan. "Cuma 2 menit, Na..."

"2 menit harusnya aku udah sampe gang depan."

"Ya, dan sekarang kamu udah buang waktu kamu cuma untuk ngomel di depan kostmu."

"Ish, ya udah ayo."

Tanpa melanjutkan perdebatan kecil lagi, mereka bergegas menuju kampusnya. Beberapa pasang mata banyak yang melirik ke arah Danica dan Hana.

"Fans kamu semua ya yang lihatin dari tadi ?"tanya Hana.

"Fans lo kali."

Tiin...tiin...

Dari arah belakang sebuah sepeda motor dengan hebohnya mengklakson Danica. Ternyata itu adalah Rahma.

"Amboy...hot couple sudah mulai go public, nih."sindir Rahma.

"Bacod..."gumam Danica pelan.

Sesampainya di parkiran gedung kesehatan, Rahma tiada hentinya terus menggoda Danica dan Hana.

"Lo lama - lama gue sumpel ya pake kaos kaki Andra."ucap Danica kesal.

"Maafkan aku suhu. Ampun deh."ucap Rahma.

"Bodo. Biarin, biar lo terpikat sama Andra."balas Danica.

"Idih...bilangin ke temen lo, dia terlambat sih naksirnya. Lagian naksir ke gue waktu gue udah punya cowok."

"Ya lo udah punya cowok tapi masih mancing - mancing goblok. Giliran udh naksir baru bilang punya cowok."

CUPID AMÓRजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें