17

8 5 1
                                    

Hari - hari Hana sebagai pacar Danica cukup tentram. Walau banyak sekali penggemar Danica, namun tidak ada satu pun yang merasa tersaingi. Justru, banyak sekali yang menganggap mereka adalah couple goals di kampusnya.

Selain itu, Danica pun kini terlihat sangat menyayangi Hana. Ia selalu memanjakan Hana kapan pun. Sosok Danica yang terkenal dingin tidak ada artinya bagi Hana. Ia berubah drastis menjadi sosok yang hangat ketika bersama Hana.

"Na, sakit kah ?"tanya Danica begitu menyadari Hana dari tadi hanya diam dan meletakkan kepalanya di meja.

"Nggak, kok."

"Seriusan, Na ? Kamu pucat banget."ucap Danica terlihat panik. Tangannya memeriksa suhu badan Hana. Namun, suhu badan Hana tampaknya tidak panas.

"Nggak... Capek aja."jawab Hana lemas.

"Begadang dia."sahut Dara.

"Iya, Na ? Ngapain begadang ?"tanya Danica.

"Ga begadang."

"Ga begadang, cuma tidur agak malem aja."sahut Dara lagi.

"Tidur yang cukup lah, Na."

"Heem..."

Tring...

Ponsel Hana berbunyi pertanda pesan masuk. Danica melirik sekilas notifikasi yang muncul di ponsel Hana. Entah ia salah lihat atau bagaimana, yang ia baca adalah nama Rama.

Hana membenarkan posisi duduknya lalu menyalakan ponselnya. Danica melihat Hana begitu serius dengan ponselnya. Merasa diawasi, Hana melirik ke arah Danica yang ternyata sedari tadi melihatnya dengan tatapan curiga.

"Rama, tapi cuma bahas kepengurusan expo kampus."ucap Hana.

Danica berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Hana dan Rama telah benar - benar selesai. "Masih jadi panitia expo kampus ?"

"Kemarin periode terakhir, kok. Ini last program angkatanku cuma bahas kepengurusan."

"Oh. Good luck."ucap Danica dengan wajah datarnya.

Zara yang menyadari perubahan ekspresi Danica, berusaha ikut meyakinkannya.

"Tenang, Dan. Hana ga bakal aneh - aneh kok. Dia udah cinta banget sama lo. Lagian kalian udah pacaran berapa lama juga masih ga percaya ?"ucap Zara.

"Percaya."jawab Danica singkat.

"Couple fav banget sih kalian, haha. Dari akhir semester 2 ya jadian ? Bisa bertahan sampai sejauh ini, sampai kita semester 4 otw 5, loh. Sosok Hana yang kalem bisa ngerubah Danica jadi sosok yang hangat, aw..."sahut Rahma.

"Bacot. Lo tuh, si Bima di prejonin lama banget."ucap Danica.

"Lah orang gue udah punya pacar juga."sahut Rahma.

"Jangan ngasih harapan ke Bima, lah."

"Ga ngerasa ngasih harapan. Dia nya aja baper."

"Anjir lo."

"Dan..."ucap Hana lirih.

"Hm ?"

"Aku nanti ada kumpulan sama temen SMA yang di kampus ini."ucap Hana.

"Iya, terus ?"tanya Danica yang sebenarnya ia tahu arah pembicaraannya.

"Ada Rama."

"Ya gapapa. Namanya juga satu SMA."jawab Danica.

Hana menatap Danica dengan ekspresi tidak yakin.

"Kenapa, Na ?"

Hana menggelengkan kepala cepat.

CUPID AMÓRWhere stories live. Discover now