9

484 84 0
                                    



Jam menunjukkan angka 11 teng pas Hawks mabuk parah, dia memelukku sambil ngelindur.


Ugh... sesak, burung ini meluk pake kekuatan dalem ya?!


"Aku akan mengantarmu pulang. Kereta terakhir sudah berangkat." Touya berbicara pada Shoto, bangkit dari bantal duduknya, mengambil kunci mobil.


Shoto mengangguk.


"Eh, Touya-nii, kamu tadi minum alkohol juga." Aku mau berdiri, tapi Hawks memelukku makin erat.


Touya mengetuk tengkorakku-canda tengkorak- pelan. "Aku baik baik saja, dan dia ngga bakal ngelepasin kamu kalo udah mabuk begitu."


Aku diam diam membenarkan. Hawks kalo udah mabuk, parahnya pake banget. Dia bisa memeluk orang sampe mati.


"Kalau begitu hati hati." Aku melambai pada teman sekelasku dan Touya.


Shoto mengangguk, sedangkan kakaknya balas melambai tanpa berbalik. Pintu di tutup, dan aku terpaksa memindahkan Hawks ke kamarnya menggunakan Quirk, menerbangkan Keigo Fried Chiken itu ke kasurnya.


Lalu aku masuk ke kamar tamu setelah membersihkan bekas makan malam kami berempat dan mengecek kamar bibi Takami.

Wanita tua itu udah tidur meringkuk, makanan di nakas juga sudah habis, jadi sekalian ku bereskan.


Aku menyempatkan diri main hp di kasur kamar tamu, lalu tertidur saat suara mobil terdengar parkir di garasi rumah tanda Touya-nii sudah kembali setelah mengantar Shoto.



*  *  *




Pagi harinya, aku keluar kamar dan mengetuk pintu kamar Touya-nii.


Nihil, ngga ada jawaban.


Yaudahlah, lagian dia yang tidur paling akhir.


Aku menggaruk perut sambil menguap, masuk ke dapur dan menemukan bungkusan dari supermarket.


Sepertinya Touya menyempatkan diri untuk membeli roti sepulang dari mengantarkan Shoto-san pulang.


Aku mencomot satu roti, memakannya sambil menuangkan susu murni ke gelas.


Matahari sudah menyapa. Tapi gapapa, ini hari libur.


Libur ya..


Dodol, senin udah ujian, cok..


Gue harus belajar.


Jadi aku terbang ke apartemenku dan mulai membuka buku pelajaran tanpa berfikir untuk mandi.


Sensasi gatal itulah yang ku inginkan. Lagian nanti sore juga mandi, buang buang air.


Benar, walaupun orang jepang kalo mandi biasanya sehari sekali, aku ngga melakukan itu, kalo hari rajin, aku tetap mandi 2 kali sehari. Jiwa +62 yang ku miliki masih terukir dalam jiwa, AZEEKKK..


Jam makan siang, Hawks datang membawakan makanan. Dia memakai kaos turtleneck dan jaket tebal.


Apa di luar emang dingin?


Aku makan sendirian, Hawks cuma nonton aku makan. Katanya dia udah makan bareng Touya.


Jadi ini makanan sisa mereka ya?


Nyebelin.


Aku puas mengusir Hawks, burung itu terbang lewat jendela. Tapi aku sempat khawatir, dengan pakaian setebal itu, gimana kalo dia di tarik gravitasi alias jatoh?


Akiyama (Name) - Bnha Alternative UniverseWhere stories live. Discover now