13

409 83 7
                                    

Aizawa POV



Perkemahan musim panas selesai beberapa hari yang lalu.



Aku dan All Might juga sudah berkeliling ke rumah para murid untuk meminta restu orang tua mereka tentang sistem asrama U.A.

Hari hari di asrama juga tidak begitu buruk. Cementoss membuat gedung gedung asrama dengan baik sesuai jumlah kelas yang ada.

Kecuali otak Mineta Minoru, semuanya berjalan baik.

Sangat baik sampai membuatku heran. Apa yang di lakukan (Name) sehingga semuanya tampak tak ada masalah?

Aku tidak sempat memikirkan itu dengan serius karena sebentar lagi adalah ujian untuk mendapatkan lisensi pahlawan sementara.

Tahun ini persaingannya lebih ketat, tapi aku tidak berniat menjatuhkan semangat para murid dengan mengatakan itu secara gamblang.




Mereka berlatih dengan sangat baik, terutama Midoriya.





Aku memang sudah tau tentang OFA, tapi perkembangannya terlalu besar di bandingkan saat dia pertama kali dia masuk. Sebenarnya hal itu malah agak mengkhawatirkan.


All Might juga sudah mulai mengajar lagi setelah sempat mengambil cuti kesehatan.


Kami mengawasi perkembangan pembuatan jurus andalan anak kelas 1-A.



Cementos di sebelahku bersiul, memuji perkembangan anak didikku.


"Omong omong, di mana (Name)?" All Might mendekat ke arahku dengan wujud kerangkanya.



Aku mengangkat bahu.


"Apa dia masih tidur?" Tebak Cementoss.


Aku menggeleng, agak geli mendengarnya. "Teman temannya bahkan bilang kalau (Name) selalu jadi yang pertama bangun. Tapi mereka ngga menemukan apapun di kamarnya."



Mereka diam.



"Apapun itu, bukankah dia orang paling sibuk diantara kita?" Lanjutku.



"Kau benar." Mereka menjawab hampir bergumam.


Ectoplasm muncul di sebelahku. "Aku tadi pagi melihatnya keluar gerbang U.A, tapi dia menghilang sebelum aku menyapa."


Aku meliriknya. "Mungkin dia ke komisi."


Ia mendengung. "Semoga saja, soalnya raut wajahnya tidak begitu baik."



"All Might, boleh tolong perhatikan aku? Aku ingin tau apa yang salah dengan gerakanku." Midoriya mendekat. All Might langsung mengangguk dan pergi dari sekitar kami.


"Tidak baik bagaimana?" Cementoss mengernyit, masih nelanjutkan obrolan yang tadi.



Diam diam aku ikut memperhatikan.



"Pipinya lebam, dan dia pincang." Ectoplasm menjawab.

Aku ikut bingung. (Name) bukanlah orang yang bisa di buat terluka semudah itu kan? Apa yang sebenarnya terjadi?

Sepertinya aku harus mencari tahu lebih lanjut...



"Permisi..." (Name) masuk ke jarak pandangku, muncul dengan raut wajah tanpa dosa yang membuatku memutar bola mata pasrah.





Dia menyengir seperti biasa, memang pipinya terlihat bekas pukulan—atau injakkan? tapi dia terlihat baik baik saja.


"Apa yang terjadi pada kakimu?" Aku mendekat.

Akiyama (Name) - Bnha Alternative UniverseWhere stories live. Discover now