11

456 90 3
                                    



"Eh?" Midoriya bereaksi lebih dewasa di banding dugaanku.


"Tapi itu mungkin sudah berubah, sensei." Aku menanggapi.


Aizawa-sensei mengangguk setuju. "Benar. Mengingat situasi pencegahan yang di lakukan (Name) selama ini, penyerangan League of Villains besok malam sekitar 50 persen."


Midoriya mendengung.


Setelah makan, aku menarik cowok brokoli itu ke ruang tamu yang tertutup. Kami membicarakan penculikan Bakugou yang ada di 'karya asli'.


"Benar. Karena itu besok malam aku ngga akan bersama kalian. Aku akan mengontrol wilayah ini dan melindunginnya dengan kubah udara. Jadi akan ku percayakan alasanku tak hadir padamu ya, Izuku-kun." Aku melempar senyum.


Izuku mendengung bingung. "Tapi, bagaimana bisa (Name)-san tau akan ada penculikan kacchan?"


Aku berdiri. "Itu rahasia perusahaan. Nanti juga kamu tau sendiri. Sekarang ayo pergi mandi. Tubuhmu kotor sekali."


Aizawa-sensei juga berdiri. Dia keluar ruangan duluan, meninggalkanku yang menyeret Izuku untuk pergi ke onsen.


Izuku pasrah ku seret, dia kayaknya memikirkan hal lain dan baru bersuara setelah pintu onsen terlihat di depan sana.


"(Name)-san, kau ada di pihak pahlawan kan?" Izuku membiarkan aku menyeretnya.


Aku menganagguk tanpa ragu. "Percaya padaku. Kita bisa mengalahkan OFA bersama sama."


Izuku diam, hanya itu yang bisa dia lakukan sebelum aku melepaskan genggaman tanganku di pergelangan tangannya.


Kami berpisah di pintu pemandian air panas, aku masuk ke kolam pemandian wanita setelah mengganti pakaianku dengan handuk di ruang ganti dan melihat teman temanku yang menatap ke ujung dinding pembatas.


Aku ikut melihat apa yang terjadi.


Kota?


Kenapa dia ada di atas dinding pembatas pemandian pria dan wanita?


Eh?


Brukkk...


Aku loncat ke atas dinding kayu pembatas pemandian dengan bentuan quirkku, memegangi Kota yang oleng ke belakang.


Aku bodoh sekali, pasti Kota mencegah Mineta untuk melihat ke pemandian wanita.


Kota pingsan, dia tergantung di udara dengan aku yang memegang tangannya.


Aku menghela napas lega. Izuku baru masuk onsen, jadi penyelamat asli Kota ngga ada.


"Huft.." Aku menarik Kota kembali ke atas dinding, memeganginya erat.


"(Name)-chan, apa Kota-kun baik baik saja?" Ochako-chan sedikit berteriak.


Aku menoleh dan mengacungkan jempol. "Dia hanya pingsan, mungkin karena ketinggian."


"Syukurlah, kerja bagus (Name)-kun."


Bukan Ochako yang menjawab. Aku menoleh.


Anak laki laki menutupi aset masing masing dengan wajah malu. Termasuk Iida yang refleks menjawab tadi.


Wajahku memerah, segera menerbangkan Kota pada Midoriya yang baru masuk dengan quirkku. Aku segera kabur dari pandangan anak laki-laki.


Akiyama (Name) - Bnha Alternative UniverseWhere stories live. Discover now