14

340 76 6
                                    

AKHIRNYA TINGGAL PUBLISH CHAPTER 15!

Kalo ada yg nungguin aku cepet aplot kayaknya//plak..

Chapter ini hampir full action abal abal, hhehhe...

Moga suka yaa👁👄👁🫰















Hawks POV

Tidak ada yang lebih menegangkan di hidupku dari pada bertarung melawan All for One yang disebut sebut adalah orang terkuat-mungkin ada satu dua hal yang lebih menegangkan namun dalam konteks berbeda.

Dia benar benar kuat dan menyebalkan mengingat (Name) bergabung dengan orang sepertinya.

Bulu sayapku menajam, memberikan beberapa buka di tubuhnya dengan kekuatan yang sungguh tidak main main.

Namun saat mencapai tubuh besar itu, semua buluku hanya membuat goresan goresan tak berarti.

"Ck, ini benar benar melelahkan." Gumamku selintas, lalu lompat ke belakang mengjindari quirk besi yang ditujukan AFO padaku.

Otakku bekerja untuk menata rencana secepat mungkin, menimbang apa yang terbaik.

Sialnya, waktu yang kubutuhkan itu membuat AFO memukul mundur Endevour-san, membuat suara patah yang menyakiti gendang telinga.

Entah berapa tulang rusuknya yang patah keran serangan barusan, aku tidak memiliki niat untuk mencati tahu, menghadapi quirk lain yang benar benar All for One-waktu itu (Name) bilang nama marganya Shigaraki- tujukan padaku.

Midoriya juga sudah memiliki beberapa patah tulang di tangannya selama pertaruangan intens ini.

Itu sebenarnya menakjubkan mengingat AFO hanya memfokuskan diri pada Midoriya selama sejam terakhir, menunjukkan bahwa murid U.A satu ini berkembang dengan luar biasa.

2 lainnya yang bergabung belum lama juga mengejutkan pengelihatanku.

Shoto dan Bakugou benar benar menunjukkan kekuatan berkembang yang mereka miliki. Ajaibnya Bakugou menahan seluruh umpatan dan fokus penuh pada pertempuran.



Sayapku mengepak dengan cepat, membawaku ke hadapan All for One dengan waktu hanya sepersekian detik.

Tanganku menggenggam erat benda merah, bergerak menyabetkan pedang dari bulu sayapku ke topeng itu.

Lagi lagi hanya goresan memanjang yang terligat tak berarti.

Nomu di belakang masih terdengar banyak, dan aku harus menemukan beberapa mayat pahlawan yangtergeletak begitu saja dengan isi tubuh berceceran.

Aku segera mengatur napas dan mengembalikan fokus, berupaya untuk tidak mencampuri pertarungan mereka dengan milikku.



Tidak ada yang perlu di takuti. Pikirku berusaha menenangkan diri sendiri. Pikiranku menajam bersamaan dengan tatapan mataku.

Aku loncat ke depan dibantu dorongan dari sayap dan mulai menggunakan pertarungan jarak dekat.

Hampir semua bulu di sayap terlepas dan melayang untuk menyerang All for One di hadapanku. Tanganku juga bergerak mengayunkan pedang bulu ke dadanya sebelum ia bereaksi.



Bum!!



Tidak ada yang ku sadari di detik pertama, detik kedua mulai berjalan dan aku meringis merasakan sakit yang datang secara tiba tiba. Di detik ke enam, aku berusaha bangkit dari posisiku.

Akiyama (Name) - Bnha Alternative UniverseWhere stories live. Discover now