12

429 87 3
                                    


Himiko Toga POV


Silau.


"Ah, kau sudah bangun, Toga-chan?"


Aku langsung berdiri dan memasang kuda kuda. "Apa yang kau lakukan?" Kesadaranku berlangsung pulih saat aku menatapnya.


Ia menatapku bingung. "Sarapan?" Ia menyebutkan kegiatan yang ia lakukan, lantas menghela napas dan meletakkan roti bakarnya di atas piring.


"Aku minta maaf tentang yang terakhir kali, Toga Himiko." Ucapnya terlihat bersungguh sungguh. Aku masih enggan melepaskan kewaspadaanku.


"Aku bertanya, apa yang kau lakukan?" Aku mengulangi kalimatku.


Ia menatapku lurus. Matanya serius membuatku mundur selangkah.


"Darahku mengandung racun, tepatnya obat tidur karena aku mengonsumsi benda itu secara teratur beberapa bulan terakhir—jujur saja, mungkin terkadang itu berlebihan dan menumpuk di darahku— Maafkan aku tapi aku sungguh tidak ingin melukaimu, Toga-chan."


"Jangan sebut namaku!" Teriakku melengking, memenuhi ruangan yang terlihat seperti kamar tidur pribadi.


(Name) terlihat kaget, namun dia segera menemukan ketenangan, berdiri.

"Aku rasa kau butuh waktu untuk tenang, sementara itu biarkan aku mengambilkanmu sarapan oke?"


Gadis yang terlihat lebih muda dariku itu menutup pintu kamar dengan hati hati, melempar senyum sebelum menghilang dari pandanganku.


Apa apaan?!


Aku memegang kepalaku yang terasa pening, melihat ke arah jendela, menyibak gordennya dan lompat keluar.


Tapi apa artinya pemandangan ini?


Dia ngga membawaku ke tempat lain?

Kenapa bukan penjara?


Di luar masih ada banyak anak U.A, yang berarti aku berada di tempat pelatihan musim panas mereka.


Kenapa?


Semua mata memandangku dengan pandangan itu, menjengkelkan.


Aku yang sungguh nggak menyangka akan di suguhi kejadian seperti ini, sepertinya mengalami syok.


"Himiko...-san?..." Aku melirik dengan sudut mata. Yang ku tahu, itu salah satu anak yang lolos ke tahap akhir saat festival olahraga kemarin.


"Emm... apa kamu mau makan bersama?" Ia menelan ludah ragu ragu.


"Terima kasih atas ajakanmu, Yaomomo. Ayo, duduklah." Entah sejak kapan (Name) berada di sebelahku, menarik lembut tanganku ke meja yang masih muat.


Ini keadaan yang membingungkan.


Setelah memastikan aku duduk dengan nyaman, ia meletakkan piring berisi makanan yang sama dengan semua orang.


"Kenapa?" Aku menyuarakan isi pikiranku tanpa melihat ke arah (Name) yang duduk memperhatikan di sebelahku.


"Kenapa apanya?" Dia berlagak bodoh, membuatku meliriknya tajam.

Ia langsung terkekeh kecil.

"Baiklah, maafkan aku. Kau bertanya soal apa? Kenapa kamu ngga di bawa ke penjara? Jawabannya mudah. Karena aku ngga mau." Jawabannya agak membuatku sweatdrop.


Akiyama (Name) - Bnha Alternative UniverseWhere stories live. Discover now