halaman 9

1K 81 1
                                    

Terimakasih masih menunggu

Maafkan author yang kadang mager nulis atau mager untuk mikir

Untuk menebus kesalahan author, setiap update author ceritanya agak panjang

Jangan bosan ya. Btw typo ada di mana-mana belum di revisi

Selamat reading....

-----------------------------------------------------

Drrrttt... Siapa sih pagi pagi nelpon ganggu tidur ku saja ck, aku menggeliat di atas tempat tidur untuk mengembalikan otot-otot ku setelah semalam tidur dan ku kedipkan mataku berulang-ulang agar mataku kembali fokus setelah berapa jam di istirahat kan

Drrrttt.. ku lihat hp ku masih saja bergetar ku lirik jam masih jam setengah delapan ya ampun gak tahu apa aku lagi capek karena prosesi pernikahan semalam
Aku heran kenapa semua orang sibuk mau menikah padahal proses nya banyak terus uang nya banyak setelah selesai juga capek

Drrrttt.. drrrttt dengan berat hati ku ambil hp ku karena getar mulu kulihat nama bos kevin tertera di layar hp dengan malas ku angkat telepon nya "halo bos" ucap ku dengan suara serak khas bangun tidur

"LO BUDEK APA, DARI TADI DI TELPON GAK DI ANGKAT LO MAU BUAT GUE DALAM MASALAH HA?" ucap si bos berteriak, aku sampai menjauhi hp dari telinga agar gak budek beneran.

Ku usap kupingku sebelum ku dekatkan kembali hp ditelinga ku"ya ampun bos, kenapa harus teriak-teriak sih masih pagi juga"
Ku dengar Si bos mengeluarkan nafas kasar"EH BRENGSEK LO LUPA HA, KITA HARUS TUKARAN TEMPAT SEBELUM SEMUA ORANG TAU KALAU GUE DI TEMPAT LO, DASAR KACUNG GAK BERGUNA ANJING"

Ah.. sungguh indah pagi ini,pagi pagi uda dapat serapan hinaan bukan main bosku ini, lama-lama tubuhku ini membutuhkan Vitamin hinaan bukan vitamin yang lain.

Ku helus dadaku sambil mengatakan sabar di dalam hati sebelum aku menjawab hinaan bos yang tak mengerti arti etika ini "Iya bos maaff saya kecapean banget semalam jadi gak sadar saat bos nelpon saya"

"BANYAK BACOT LO KACUNG, UDA CEPAT GERAK LO SEKARANG NJING"
Klik bos mematikan panggilan telepon
Aku pun menghela nafas pelan, ini alamat bakalan di marah sama si bos saat sampai kamar nanti.

Aku pun bergegas menuju ke kamar sebelah, untung saja aku tidak mempunyai riwayat darah rendah jadi bisa langsung bangun
pelan-pelan ku buka pintu sebelum keluar dari kamar

ku lihat kanan dan kiri setelah aman tidak ada orang akupun keluar, ntah mengapa aku merasa jadi maling padahal aku ingin masuk ke kamarku.

Tok..tok.. tok ku ketuk pintu pelan agar tidak terdengar yang lain, tapi tak ada tanda-tanda bakalan di buka ni pintu ku dekatkan kupingku aneh gak ada terdengar apa-apa, aku mengernyitkan dahiku sebentar apa mereka melanjutkan adegan plus-plus seperti tadi malam? Tapi kok gak dengar apa-apa ya, apa mereka lagi main congkak? Eh emang nya si bos ada bawa congkak? Aneh

Aku pun menggerutu dalam hati ya ampun gi mana sih, si bos kevin kalau lagi main congkak kok nelpon sih kan lagi enak tidur juga tadi juga di suruh cepat ini aku uda ngetuk pintu malah main congkak

Aaahh..huufff ku tarik napas dan ku hembusan pelan Harus sabar ida orang sabar jodohnya marimar.. ku ketuk lagi pintu sekali ketuk, pintu terus terbuka ceklek.. aku langsung melihat bos kevin di depan pintu dia menarik kerah bajuku untuk masuk cepat ke dalam kamar

Sesudah sampai di dalam, bos kevin mendorong badanku ke dinding dengan cepat tangannya mencekik leher ku hingga aku susah bernafas akibat dari cekikan nya juga kaki ku sampai tidak napak di tanah

Perfect LifeWhere stories live. Discover now