halaman 12

1K 94 6
                                    

Selamat reading semua...

---------------------------------------------------




Tiba-tiba aku di panggil ke kantor oleh sahabat ku Tian, terdengar dari suaranya dia panik bahkan tergesa-gesa mematikan telepon dariku

Jujur aku bingung apa yang sedang terjadi di kantor tapi di balik itu aku sedikit lega karena membebaskan ku dari pertanyaan dari ita tadi

Ku tekan pedal gas, mobil yang ku Kendari jalan dengan kecepatan cukup tinggi bahkan berapa kali kendaraan lain memarahi ku bahkan memaki ku karena mobilnya hampir ku tabrak

Aku sudah tidak perduli, pikiranku hanya ingin cepat sampai ke kantor dan menyelesaikan permasalah di sana

Aku berjalan cepat sesaat sudah sampai ke kantor, langsung ku naikkan lift menuju lantai paling atas tempat biasa aku melakukan pembasmi si pemasalah

"Ada apa tian?" Ku tanya padanya setelah sampai di ruangan yang ku maksud tadi, ku lihat ada seorang yang sedang di ikat kaki dan tangannya

Setelah aku lihat dengan teliti ternyata orang itu adalah orang kepercayaan ku Dan juga tuan papi yang biasa mengurus tentang berkas pemasukkan barang tuan papi

Karna belum ada jawaban dari tian karena sibuk melihat orang itu di gebukin sehingga dia tidak menyadari kehadiranku tadi jadi ku tanyakan lagi kepadanya "tian ada apa dengannya? Kenapa banu di ikat gitu?" Tanya ku penasaran

Tian menoleh sebentar melihat ku, terus dia melihat lagi ke arah banu lagi "Dia si penghianat, yang mencoba membocorkan berkas-berkas kita kepada tim lawan da" ucapnya

Aku menaikkan kedua alis mataku, "apa!!! Banu mencoba mengkhianati kita? Kurang ajar, uda lo interogasi dia?" Tanyaku lagi dengan tangan yang sudah mengepal karena marah

Tian menggelengkan kepalanya "belum, kalau itu gw serahkan ke lo aja, itu keahlian lo" ucapnya

Ku anggukan kepalaku, lalu aku berjalan ke arah banu yang sudah babak belur ku lihat wajahnya sudah tidak berbentuk tapi dia tetap saja bersikeras tidak mau bicara

Di bayar berapa sih dia, sampai gak mau ngasi tahu gitu, sudah tau nyawanya lagi di ujung tanduk kalau sudah masuk di ruangan ini, tinggal kasi tahu aja kenapa kan kerjaan ku jadi gampang jadinya

Ku Cengkraman rahang banu dengan kuat, setelah aku sampai di hadapannya ku pandang wajahnya dengan sorot mata yang tajam "eh bangsat, kasi tahu gw siapa yang nyuruh lo buat nyuri berkas-berkas yang ada di sini?" Tanyaku dengan nada penuh penekanan

Si banu malah mengeluarkan senyum meremehkan ku "kalau gw gak mau ngasi tahu lo mau apa babu?" Tanyanya

Sialan manggil gw babu, kalau gw babu dia apa, babi? Tingkat ku dengan dia sama
Sama-sama babu beda kelas aja setidaknya aku lebih pintar darinya sialan emang si banu

Ku hempasan wajah banu kuat sampai-sampai wajah menghadap ke arah kiri

Ku silangkan kedua tanganku ke dada, masih ku tatap wajahnya datar "ternyata dia mau bermain-main denganku, baiklah ku ladeni lo banu" ucapku dalam hati

"Rio!!!! panggil dua pekerja malam

ke mari" perintah ku
"Baik" sahutnya lalu pergi

Aku tersenyum ke arah banu, sedangkan banu masih mengeluarkan wajah angkuhnya

Cih dasar.. lo lihat aja nanti banu
Apa masih bisa lo mengeluarkan wajah angkuh lo itu

"Ini dia yang di minta bos" ucap si rio setelah membawa dua psk dengan baju yang seksi dan badannya bahenol terutama di dada dan pantat

Perfect LifeUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum