Selama reading semuaa...
-------------------------------------------------------
Di tempat pesta..
Huuff.. sedari tadi aku selalu mengeluarkan nafas lelah, sudah berapa klien yang ku temui di pesta tuan papi ini
Menyambut mereka sungguh melelahkan, hari ini aku benar-benar full senyum hingga model iklan Pepsodent aja kalah senyum dengan ku hari ini
Tenagaku terkuras banyak jika bertemu banyak orang seperti saat ini, ini mengapa aku suka di rumah dan rebahan karena keduanya tidak terlalu menguras tenaga serta fikiran ku
Ku duduki pantat ku di kursi yang agak jauh dari tamu, yaahh ... Aku memang memilih kursi ini agar aku bisa sendirian dan sedikit mengisi tenaga ku di kursi ini
Ku minum air yang ada di hadapanku lalu ku lihat semua tamu yang ada di belakang ku, huuuff... dengan melihat saja badanku sudah terasa capek
Ku letakkan gelas di atas meja, lalu kepalaku tertunduk sampai dahiku menyentuh meja
Ya tuhann.. kapan ini selesainya?? Pengen pulang aja kalau begini ya tuhannn... Ku pejamkan mataku lalu ku tarik nafas ku secara perlahan lalu ku keluarkan secara perlahan
"Apa kabar ida?" Ucap seseorang yang suaranya ku kenal, suaranya membuat jantung ku berdetak dengan kencang
Badanku seketika duduk tegak mendengar suaranya itu, suara ini... Suara
Secara perlahan aku melihat ke arah belakang, itaa... Ucap ku di dalam hati
Ku lihat ita berpangku tangan dan menatap tajam ke arahku, waahh.. pandangannya begitu tajam sama seperti harimau yang mau memangsa buruannya bahkan pandangan nya melebihi pandangan dari harimau kurasa
Ku telan Saliva ku dengan susah payah saat melihat tatapannya, dia diam beberapa detik melihat ku dengan tatapan seperti itu
"Aku mau bicara dengan kamu secara empat mata" ucapnya dengan nada datar
Ku alihkan pandanganku ke arah tamu, aku benar-benar tidak kuat memandang matanya lebih lama takut jika hatiku lemah kembali "maaff tidak bisa, saya lagi sibuk sekarang" jawabku setenang mungkin
Lalu aku bangkit dari tempat dudukku, dan ku kancing blazer yang ku gunakan "saya permisi nona" ucapku sedikit menunduk kepala
Ku rasakan ita memegang lenganku dengan erat, "jika kamu tidak mau bicara dengan ku, aku akan bicara dengan tuan papi kamu itu kalau kita memiliki hubungan dan juga kevin sekarang" ucapnya penuh penekanan
Ku lihat wajah ita yang berada di samping ku, kami saling memandang beberapa detik ku rasakan genggam ita semakin mengencang
"Ikut aku" ucapnya berlalu pergi
Ku lihat ita pergi, lalu pandangan ku beralih ke arah tuan papi yang sedang berbicara dengan klien pentingHaaa...ku keluarkan nafas pelan lalu aku mulai jalan mengikuti ita dari belakang dia berjalan dengan lumayan cepat aku sedikit kewalahan mengikuti dia dari belakang
Begini nih derita punya kaki pendek langkah kaki pun jadi ikut pendek juga, langkah kaki ku ikut berhenti saat ku lihat ita berhenti
Ku perhatikan sekitar, ternyata dia mengajakku di taman belakang hotel ini
Yaahh ... Di sini memang sepi bahkan tidak ada orang sama sekali hanya ada kami berdua di siniKu lihat ita dia masih saja memandangi ku dengan tatapan tajam seperti tadi, dasar nih orang gak pedes apa tu mata natap seperti itu gak kedip-kedip dari tadi perasaan
![](https://img.wattpad.com/cover/328197764-288-k7175.jpg)
YOU ARE READING
Perfect Life
Teen FictionKehidupan ida seperti cerita timun mas, ia di ambil oleh rentenir setelah di lahirkan Sedari kecil ia tidak pernah mendapatkan kehangatan dari keluarga Ia hanya di jadikan robot pekerja. Ida menginginkan satu hal di kehidupannya yaitu mempunyai kelu...