halaman 23

1.1K 88 16
                                    

Selama reading semuaa...



-------------------------------------------------------

Di tempat pesta..

Huuff.. sedari tadi aku selalu mengeluarkan nafas lelah, sudah berapa klien yang ku temui di pesta tuan papi ini

Menyambut mereka sungguh melelahkan, hari ini aku benar-benar full senyum hingga model iklan Pepsodent aja kalah senyum dengan ku hari ini

Tenagaku terkuras banyak jika bertemu banyak orang seperti saat ini, ini mengapa aku suka di rumah dan rebahan karena keduanya tidak terlalu menguras tenaga serta fikiran ku

Ku duduki pantat ku di kursi yang agak jauh dari tamu, yaahh ... Aku memang memilih kursi ini agar aku bisa sendirian dan sedikit mengisi tenaga ku di kursi ini

Ku minum air yang ada di hadapanku lalu ku lihat semua tamu yang ada di belakang ku, huuuff... dengan melihat saja badanku sudah terasa capek

Ku letakkan gelas di atas meja, lalu kepalaku tertunduk sampai dahiku menyentuh meja

Ya tuhann.. kapan ini selesainya?? Pengen pulang aja kalau begini ya tuhannn... Ku pejamkan mataku lalu ku tarik nafas ku secara perlahan lalu ku keluarkan secara perlahan

"Apa kabar ida?" Ucap seseorang yang suaranya ku kenal, suaranya membuat jantung ku berdetak dengan kencang

Badanku seketika duduk tegak mendengar suaranya itu, suara ini... Suara

Secara perlahan aku melihat ke arah belakang, itaa... Ucap ku di dalam hati

Ku lihat ita berpangku tangan dan menatap tajam ke arahku, waahh.. pandangannya begitu tajam sama seperti harimau yang mau memangsa buruannya bahkan pandangan nya melebihi pandangan dari harimau kurasa

Ku telan Saliva ku dengan susah payah saat melihat tatapannya, dia diam beberapa detik melihat ku dengan tatapan seperti itu

"Aku mau bicara dengan kamu secara empat mata" ucapnya dengan nada datar

Ku alihkan pandanganku ke arah tamu, aku benar-benar tidak kuat memandang matanya lebih lama takut jika hatiku lemah kembali "maaff tidak bisa, saya lagi sibuk sekarang" jawabku setenang mungkin

Lalu aku bangkit dari tempat dudukku, dan ku kancing blazer yang ku gunakan "saya permisi nona" ucapku sedikit menunduk kepala

Ku rasakan ita memegang lenganku dengan erat, "jika kamu tidak mau bicara dengan ku, aku akan bicara dengan tuan papi kamu itu kalau kita memiliki hubungan dan juga kevin sekarang" ucapnya penuh penekanan

Ku lihat wajah ita yang berada di samping ku, kami saling memandang beberapa detik ku rasakan genggam ita semakin mengencang

"Ikut aku" ucapnya berlalu pergi
Ku lihat ita pergi, lalu pandangan ku beralih ke arah tuan papi yang sedang berbicara dengan klien penting

Haaa...ku keluarkan nafas pelan lalu aku mulai jalan mengikuti ita dari belakang dia berjalan dengan lumayan cepat aku sedikit kewalahan mengikuti dia dari belakang

Begini nih derita punya kaki pendek langkah kaki pun jadi ikut pendek juga, langkah kaki ku ikut berhenti saat ku lihat ita berhenti

Ku perhatikan sekitar, ternyata dia mengajakku di taman belakang hotel ini
Yaahh ... Di sini memang sepi bahkan tidak ada orang sama sekali hanya ada kami berdua di sini

Ku lihat ita dia masih saja memandangi ku dengan tatapan tajam seperti tadi, dasar nih orang gak pedes apa tu mata natap seperti itu gak kedip-kedip dari tadi perasaan

Perfect LifeWhere stories live. Discover now