ZERANA ANANDRA gadis dengan segala kesempurnaaan yang terlihat dari luarnya tapi tak seorang pun tau bagaimana kehidupan Zera yang sebenarnya, Ia hidup tanpa kasih sayang orang tua
Mempunyai kekasih yang selama ini dia percaya tapi menyelingkuhinya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Teman diibaratkan seperti bunglon dapat berubah kapan saja tapi yang paling sering sih ular"
-Sarah-
Kringg
Bell istirahat berbunyi semua siswa siswi Dominique School keluar dari kelasnya masing masing berlomba lomba untuk sampai kekantin
Sama dengan Devan dkk mereka pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka, setelah sampai di kantin seperti biasa mereka pasti pergi ke meja paling pojok, meja tersebut sudah menjadi hak paten geng ALISTER
Beralih ke Zena dan Sarah yang juga berjalan menuju kantin saat masuk ke kantin mereka berdua langsung mendapat tatapan insecure ada pula dengan tatapan sinis
Mereka berdua acuh tak acuh lalu berjalan mencari meja setelah menemukan meja mereka berdua duduk, kini giliran Zena yang memesan makanan untuk mereka berdua
"gue mie ayam sama jus alpukat aja na" ucap Sarah membuat Zena mengaggukkan kepalanya lalu berjalan menuju stand makanan
Setelah Zena mendapat makanan pesanannya Zena pun berjalan ke arah mejanya dan Sarah
Tetapi tidak ada angin atau hujan tiba tiba saja Ana si drama queen menabrak Zena dan jatuh lah minuman alpukat mengenai baju Ana
"Hiks hiks Zena kenapa kamu tuangin jus ke seragama a-aku hiks" tangis Ana yang membuat semua murid yang ada di kantin mengalihkan tatapannya ke arah Ana dan Zena
Zena memutar bola matanya jengah dengan drama Ana yang sudah berkali kali ia buat "air mata lo gak ada habis habisnya ya terus cari masalah sama gue" ucap Zena kepada Ana yang terduduk di lantai
"kok kamu gitu hiks aku hiks ga ahiks ada salah sama kamu Zena hiks" isak Ana yang membuat telinga Zena geli mendengar 'hiks hiks' dari mulut Ana
"lo mending diem deh bitch telinga gue geli denger tangisan lo itu" ucap Zena
"ada apa lagi ini" tiba tiba Devan dkk datang melihat pertengkaran Ana dan Zena
"tuh pahlawan kesiangan lo udah dateng " setelah meletakkan nampan Zena bersedekap dada menatap Devan dkk yang sudah datang sebagai pahlawan Ana
"Hiks Devan aku gak salah apa apa langsung hiks di tumpahin minuman hiks sama Zena hiks" isak Ana mengadu pada Devan sambil bersembunyi di belakang tubuh Devan
"kenapa lo selalu gangguin Ana? Gue gak cinta sama lo Zena. Stop gangguin Ana orang yang gue cinta" ucap Devan dengan nada tegas dan wajah sok angkuhnya
"Huekkk! gue? Gangguin dia? Sorry ye dia yang dateng dateng nabrak gue terus lo nyalahin gue gitu? Otak lo di taro di mana hah?! " jawab tak terima Zena