[BAGIAN 21]

7.2K 326 19
                                    

●●● ---------- ●●●

HALLO READERS

“It’s not going to be easy, but it’s going to be worth it

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“It’s not going to be easy, but it’s going to be worth it.”

-Author-

      Xanveir mengetatkan rahangnya dirinya sangat muak melihat tingkah wanita murahan ini, tidak tahan lagi Xanveir langsung mendorong Ana seluruh siswa dan siswi yang melihat kejadian tersebut meringis ngilu karena Ana terjatuh cukup jauh dan terlihat punggungnya terbentur keras.

Zena terlihat tenang melihat Xanveir melakukakan hal tersebut pada Ana,ia tersenyum senang melihat raut menyedihkan Ana tapi seolah belum puas Zena melangkahkan kakinya maju menuju Ana yang masih terduduk menangis pilu terhadap punggungnya yang terasa nyeri-nyeri sedap.

Zena kemudian mencengkram dagu Ana lalu mendongakkan kepala Ana hingga terlihatlah wajah Ana yang sembab di penuhi air mata.

"Ck ck ck malang sekali nasibmu sayang, melihat wajah mu yang terlihat menyedihkan ini membuat ku senang, tetapi mungkin ini belum cukup" Zena tersenyum dan mencengkram dagu Ana semakin keras hingga kuku Zena menusuk pipi gembul Ana yang putih.

Zena terlihat jijik melihat jarinya yang seperti dipenuhi cat putih akibat dari bedak Ana yang luntur karena air matanya yang tidak ada henti hentinya terus keluar.

"Gue muak liat muka jelek lo ini bitch"

Plakk

"Ini buat yang lo udah rebut tunangan jelek gue dulu"

Plakk

"Ini buat lo yang udah pernah rusak nama baik gue"

Plakk

"Ini buat lo yang meluk sembarangan king gue"

Plakk

"Dan ini.." Zena mendekatkan bibirnya di dekat telinga Ana lalu membisikkan sesuatu yang membuat Ana terlihat bergetar ketakutan.

"Iwhhh tangan gue kotor gara gara bedak dempul lo bitch, makanya beli bedak yang bermerek jangan yang murah" Zena berdiri sembari menepuk nepuk tangannya seakan telah menyentuh sesuatu yang kotor.

Beberapa siswa melihat betapa kejamnya perlakuan Zena kepada Ana membuat mereka agak segan mengusik kehidupan Zena dan tak ayal ada juga yang tertawa melihat pipi Ana yang tercetak begitu jelas Tangan Zena.

Transmigrasi ZeraWhere stories live. Discover now