48

327 12 6
                                    

Beberapa minggu bekerja di Magic Shop membuat Rena mulai lebih mengenal satu-persatu orang di sana. Yang paling akrab dengannya tetap Asa, Jimmy dan Ares. Tapi kini dia menjadi cukup dekat dengan Davin dan Damar. Karena Davin seringkali satu paket dengan Jimmy, sering bersama. Sementara Damar sering memberinya tumpangan saat keduanya sama-sama menuju Magic Shop.

Masalah Rena yang sering terlihat pulang bersama Damar sebenarnya sudah menjadi salah satu gosip di tempat kerja Rena. Gosip yang beredar adalah Rena memiliki kekasih yang juga bekerja di komplek pergudangan yang sama. Bahkan ada yang sudah tahu dimana Damar bekerja. Rena sendiri tentu mengelak dan berusaha menghindar, terlebih ketika beberapa bertanya dengan niat yang jelas-jelas terlihat ingin mengorek informasi sedalam mungkin.

Untung saja dulu ketika dia beberapa kali dijemput Ares tidak banyak yang tahu. Mengingat Ares seringkali baru bisa datang ketika suasana di tempat kerjanya sudah sepi. Kalau tidak, Rena pasti akan semakin jengah karena bisa jadi itu akan menimbulkan pertanyaan merembet. Dan jika dulu Ares dipermasalahkan seperti Damar saat ini, bisa-bisa dia dinilai sering gonta ganti pasangan.

Kembali ke urusan di Magic Shop, kabar baiknya Rena sudah tidak bingung lagi harus memanggil Juni dengan panggilan apa. Dia akhirnya memutuskan mengikuti sapaan hormat yang juga dipakai healer lainnya. Jadi dia juga memanggil Bang untuk Juni. Untuk Raka dan Asa entah kenapa sulit. Jadi dia tetap memanggil Kak pada kedua orang itu. Kepada Damar, Rena mengubah sapaan Mas dengan Aa', mengikuti yang lain.

Satu informasi tambahan yang tidak dia sangka sebelumnya, healer bernama Gio di sini ternyata adik tiri dari psikolog yang dulu pernah dia datangi bersama Ega. Dan psikolog bernama Farhan itu tahu tentang Magic Shop. Saat Rena bertanya pada Asa, Asa bilang sebenarnya memang ada beberapa orang luar yang tahu tentang Magic Shop. Namun itu bisa dihitung dengan jari dan mereka juga orang yang benar-benar dipercaya. Itulah sebabnya memberitahu orang luar sebisa mungkin dibatasi. Padahal sebelumnya, Rena pikir dia akan menjadikan itu sebagai senjata debat demi meminta izin memberitahu Edgar bahwa dia bekerja sambilan di sini. Tapi nyatanya Asa tetap menekankan bahwa memberitahu orang luar "dibatasi". Jadi otomatis rencananya gagal.

Urusan pekerjaan, semakin lama semakin membuat Rena lelah. Apa yang dia ceritakan pada Ares hanya salah satu contoh kecil. Ada hal-hal lain yang membuat egonya merasa tidak nyaman. Baik tentang pekerjaan, rekan atau lingkungan. Ada saja yang mengusiknya setiap hari. Saat dia mengadukan hal itu pada Sitta, Sitta hanya mengatakan bahwa hal-hal semacam itu memang lumrah terjadi. Dunia kerja terkadang memang semengerikan dan serumit itu.

Terkadang, ada masa Rena merasa menyesal telah memilih bekerja di luar seperti ini. Terkadang dia merasa, toko furniture milik keluarganya masih lebih baik. Namun jika diingat lagi, dulu dia sendiri yang memilih menjauh karena kelakuan Edgar benar-benar membuatnya tertekan.

Hhh sepertinya Ares memang benar. Sekali lagi perkataan Ares terputar dalam benaknya, 'Bisa jadi apa yang terjadi kali ini adalah apa yang kamu impikan di masa lalu dan kamu rindukan di masa depan.'

*

'Bisa jadi apa yang terjadi kali ini adalah apa yang kamu impikan di masa lalu dan kamu rindukan di masa depan.'

Kalimat itu terngiang dalam benak Ares sekali lagi. Sebenarnya, kalimat itu bukan berasal darinya pribadi, melainkan dari Ega di masa lalu. Mungkin karena itu, setelah dia mengucapkan kalimat itu pada Rena beberapa hari lalu terkadang muncul perasaan bersalah karena dia seolah sudah mengecap ucapan Ega seperti ucapannya sendiri.

Atau mungkin karena hal lain juga.

Ares hanya tengah teringat akan kenangan-kenangan yang dimilikinya bersama Ega semasa hidup. Mau bagaimanapun, Ega adalah sosok yang dulu berperan seperti kakak sekaligus ayah baginya. Mengayomi Ares, bahkan semua orang di Magic Shop menilai Ega pasti lebih dekat dengan Ares dibanding Rena yang merupakan adiknya sendiri.

BIRUWhere stories live. Discover now