06.Enjoy?

5K 215 3
                                    

Tepat pukul dua belas malam, Jove mengajak Selena ke suatu tempat, lebih tepat nya di hotel yang begitu mewah, lalu Jove menuntun Selena agar keluar dari dalam Mobil.

Meskipun tengah malam, namun masih banyak orang yang berlalu-lalang.

"Selamat datang Tuan," ucap resepsionis dengan senyuman manisnya.

Jove mengangguk singkat, merengkuh bahu Selena, setelah di beri kartu akses untuk kamar nya. Ia pun melanjut kan perjalanan menuju kamar mereka berdua.

Belum sah, udah chek in saja!, Selena membatin, apakah keperawanan nya hilang di usia nya yang ke 17 tahun?. Tapi, ia juga penasaran bagaimana rasa 'bercinta' yang selalu di ucap kan oleh Alova. Teman nya yang satu itu memang sudah beberapa kali Making Love bersama sang pacar.

Tak terasa, mereka sudah sampai di depan pintu, lalu Jove mengarah kan kartu tersebut ke dekat pintu, sehingga pintu itu terbuka.

"Mandi lah dulu, jika kau merasa gerah." suruh Jove.

Selena tersenyum kikuk, "A-h iya," diri nya langsung saja masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Selena merapalkan doa-doa keselamatan.

"Astaga!, kenapa diri ku seperti pelacur?!" maki nya sendiri. Ia menatap diri nya di kaca.

"Harus nya aku di beri hadiah, bukan sebalik nya!" kesal nya sendiri.

"Sebaik nya aku kabur dari si-"

"Selena?, apakah kau sudah mandi?" suara Jove memotong perkataan Selena.

"B-be-sudah!" ucap nya langsung.

"Kenapa aku tidak mendengar suara air?" tanya Jove, ia sudah berada di depan pintu.

Selena berdecak kesal, "Maksud ku, aku akan segera mandi" ralat nya.

Jove ber 'oh' ria, lalu ia berjalan menuju balkon, membuka jas nya, dan membuka beberapa kancing kemeja nya, hingga memperlihat kan dada bidang nya. Memandang kota Cichago dari ketinggian memang sangat indah.

Jove menoleh, kala melihat Selena mendekati nya, badan perempuan itu hanya di baluti handuk saja.

"Emm, aku lupa jika tidak membawa pakaian..." cicit nya.

Jove tersenyum, kali ini senyuman yang sangat berbeda dari sebelum nya.

"Untuk apa? Jika nanti nya pakaian mu ku robek juga," ucap Jove dengan raut wajah yang begitu tenang, namun tidak dengan suara laki-laki itu yang terdengar lebih dalam.

"M-maksud mu?" tanya Selena memastikan.

Jove ber-smirk. "Apalagi, jika tidak memakan mu sayang." bisik nya sedukatif, membuat Selena merinding.

Spontan Selena mundur beberapa langkah, begitu pun pada Jove, laki-laki itu melangkah lebih maju, mendekati Selena.

Hingga, Selena terjatuh di atas kasur, dengan begitu mudah Jove menindih Selena, mencium kening gadis itu dengan begitu dalam.

"Jove..." lirih nya.

Jove menegakkan kepala nya, "Tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakiti mu." ucap Jove meyakinkan.

Selena seakan tersihir oleh kata-kata Jove, bahkan ia kehilangan akal nya.

Jove mulai mencium leher Selena, menyesap nya hingga meninggal kan jejak. Selena melenguh, membusungkan dada nya kala rasa geli menggerogoti seluruh badan nya.

"Jove emhh!" Selena mendesah kala tangan kekar milik Jove meremas payudara nya dengan begitu lembut.

"I like it." ucap Jove, semakin meremas ke dua payudara Selena.

OBSESSION BOYWhere stories live. Discover now