10.Not admitted

2.9K 180 0
                                    

Seperti yang di kata kan oleh Jove, mereka akan mengelilingi kota Belanda, ia tak berhenti menciumi pipi Selena yang memakai make-up tipis.

Selena menahan kekesalan nya. Ia memejam kan mata lelah, lalu membuka kembali mata nya.

"Jove, berhenti lah!, kapan selesai nya jika seperti in?!" kesal Selena, bagaimana tidak, saat ia memakai bedak tipis, Jove malah mencium nya dengan kuat, sehingga bedak yang ia pakai menghilang.

"Sejak kapan kau berdandan jika ingin keluar?," tampak dari raut wajah nya, bahwa Jove tak menyukai hal itu.

Selena memutar bola mata nya malas. "Apakah aku tidak berhak menjadi cantik?, aku tidak mau kau tertarik pada gadis lain, lalu kekayaan yang aku hayal kan akan sirna" dengus nya.

Jove terkekeh, "Oh ya? Bagaimana aku ingin berpaling dari mu, jika berpakaian tertutup pun kau berhasil memancing nafsu ku. Jujur saja aku sudah tak tahan membuat mu menjerit di bawah ku Lolli." bisik Jove, membuat bulu kuduk Selena merinding.

"Dasar om-om mesum!" hardik nya, lalu merenggut kesal. Ia kembali melanjut kan acara make-up nya.

Saat akan ingin berbicara, suara telepon membuat Jove mengalih kan atensi nya. Selena memperhatikan Jove dari bayangan nya di kaca.

Tampak raut wajah Jove begitu serius setelah berbicara pada seseorang di seberang sana.

"Aku akan segera pulang. Tidak akan ku biar kan diri nya berkeliaran seperti itu" dengus Jove, lalu mematikan ponsel nya.

"Lolli, seperti nya kita harus pulang secepatnya. Ada masalah di kantor" ucap Jove tak enak.

Alis Selena menyatu, ia menghela nafas panjang. Lalu berdiri, "Oke!" ucap nya lugas.

Dahi Jove mengernyit, "Kau tidak marah? Atau paling tidak menangis meraung-raung?" ucap Jove.

"Ha-ha-ha," Selena tertawa paksa dan sangat garing.

"Itu bukan tipe ku!, ayo pulang!" ucap nya kelewat senang.

"Jangan kata kan kau tak sabar ingin berjumpa Fang!" nada Jove berubah menjadi tegas.

Selena menyengir, "Hehe,"

***

Setelah perjalanan yang begitu panjang dan melelahkan, akhir nya mereka mendarat dengan selamat di Chicago.

"Bangun Lolli." saat ini, mereka sudah sampai di depan rumah mewah Jove, namun mereka masih berada di dalam Mobil, di karna kan Selena yang tertidur.

Bukan nya bangun, Selena malah memeluk erat tubuh kekar Jove, sehingga Jove menggeram rendah. Sekali gerakan, ia menggendong Selena dengan gaya bridal style. Lalu keluar dari Mobil.

Tampak di sana sudah ada Fang dan Zack, yang seperti nya menunggu diri nya.

"Lama!" dengus Fang.

Jove tak perduli sama sekali dengan kekesalan Fang, dan beruntung saja Selena tertidur, sehingga wanita nya tak melihat si Fang sialan!.

Ia pun langsung menidurkan Selena di dalam kamar. Setelah itu, ia turun kembali menjumpai Fang dan Zack.

"Apakah kita harus menangkap nya sekarang?" ucap Zack, memulai pembicaraan.

Fang tampak mengernyitkan dahi nya. "Ingat lah, dia masih sedarah dengan mu" ucap Fang. Membuat Jove menggeram rendah.

"Tidak, aku sudah memutuskan persaudaraan pada nya. Lima tahun lalu." ucap Jove dengan serius.

"Sekarang diri nya datang lagi, apa motif nya kali ini?!" rahang Jove mengeras, urat-urat di tangan nya menonjol.

"Ku dengar-dengar, ia mengetahui jika kau memiliki kekasih sekarang. Jadi-"

OBSESSION BOYWhere stories live. Discover now