08.Accept

3.4K 189 2
                                    

"A-aku ragu.." ucap Selena pada akhir nya.

Jove menghela nafas, ia mengusap lembut kepala Selena. "Apa yang kau ragu kan? Aku benar-benar mencintai mu Selena" ungkap Jove lagi dan lagi.

Rasa nya jantung Selena berdetak lebih dari kata normal. Ia menghela nafas gusar.

"Aku masih tujuh belas tahun" pada akhir nya, hal itu lah yang menjadi alasan Selena untuk tidak menjadi milik Jove seutuhnya.

Alis Jove naik sebelah, "Lalu?, kau takut jika janda di usia muda?" ucap Jove kelewat enteng.

Selena langsung melepaskan tangan nya dari genggaman Jove, memandang sengit laki-lak itu. "Bukan seperti itu! Lagi pula biar saja diri ku janda usia muda. Tidak hanya janda di usia muda, tapi aku juga akan menjadi janda kaya raya!" ucap nya dengan emosi menggebu-gebu.

Jove tergelak, "Kau sudah merencanakan kan itu semua? Meninggal kan diri ku saat aku miskin hm?" kekeh nya.

Selena mengangkat dagu nya tinggi-tinggi. "Oh, tentu, bahkan aku akan merampas semua harta mu." jawab nya.

"Dengan senang hati Nona, apa pun yang kau minta akan terkabul, tapi tidak dengan meninggal kan ku" ucap Jove yang terdengar mutlak, ia hanya ingin Selena menjadi milik nya.

Selena tersenyum miring. "Yasudah, anggap saja aku menerima lamaran mu karna harta mu" ucap Selena secara gamblang.

Jove sama sekali tidak tersinggung, karna diri nya punya banyak harta, jadi tak masalah jika Selena ingin menghabiskan harta nya.

"Itu arti nya, kau menerima lamaran ku?" ucap Jove, dengan jantung yang berpacu lebih cepat.

Selena bergerak gelisah, mata nya memandang kesana dan kesini. Akan kah ia benar-benar menerima lamaran yang terdengar konyol di telinga nya?.

Dan. benarkah jika Jove mencintai nya? Atau benar kata Alova, bahwa diri nya adalah korban selanjut nya. Memikirkan hal itu saja sudah membuat Selena pusing.

"Selena?, kau memikirkan apa?" tegur Jove dengan lembut.

Selena mengerjab kan mata nya berkali-kali, lalu berdehem, menghilangkan rasa gugup yang menggerogoti diri nya.

"Ah, tidak. Aku seperti nya kelelahan, kan nanti malam ada acara." kilah Selena, bersiap-siap ingin bangkit.

Namun, dengan gerakan cepat, Jove menarik pergelangan tangan Selena sehingga Selena terjatuh di pangkuan Jove. Sehingga posisi mereka di mana Jove memangku Selena.

"Jove!" pekik Selena.

Jove terkekeh, ia membingkai wajah Selena menggunakan tangan kanan nya, sedangkan tangan kiri nya memegang pinggang Selena, agar tidak terjatuh.

"Semakin dewasa, kau semakin cantik." puji Jove. Dan sial nya pipi Selena terasa panas sekarang.

"Jangan macam-macam!" peringat Selena.

"Hanya satu macam Lolli."

Dahi Selena mengernyit mendengar panggilan menggeli kan itu. "Lolli?" heran Selena.

Jove mengangguk singkat. "Kau seperti Lollipop. Manis dan candu" singkat nya.

Oh tuhan, apakah pipi Selena memerah sekarang?!, memang gombalan bapak-bapak tidak main-main!.

"Sedang merayu ku kah?" ucap Selena dengan raut wajah kesal.

Jove tergelak. "Tentu tidak, karna kau memang cantik. Jadi aku ingin mencium mu" ucap nya terang-terangan.

Selena mendelik, ia ingin bangkit, namun Jove menahan pinggang nya. Ia menghela nafas, Jove memang lah egois.

"Oke!, satu menit!" ucap Selena dengan tak ikhlas.

OBSESSION BOYHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin