18. Disclose

2.1K 90 133
                                    

Keadaan sungguh hening, Selena duduk dengan gelisah, pasal nya Laxze atau Daddy Jove dan Hades memperhatikan nya dengan begitu teliti.

Lalu, pandangan Laxze beralih pada Jove yang menatap lurus ke depan. "Sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabar mu Jove?" tanya Laxze.

Alis Jove naik sebelah, "Pertanyaan mu perlu di koreksi, harus nya 'Ternyata kau tumbuh lebih baik tanpa ku'," ucap Jove dengan senyuman smirk nya.

Selena mengelus bahu Jove, agar Jove tidak terbawa emosi. Sedangkan Laxze terkekeh ringan, ia mengangguk. "Benar kata mu, harus nya Daddy menanyakan hal itu, dan kau memang tumbuh lebih baik, Daddy bangga pada mu" ucap Laxze dengan perasaan hati yang menghangat.

Jove terkekeh, "Kenapa kau bangga? Bahkan sedikit tenaga dan materi mu tak pernah ku andal kan sampai aku menjadi se 'hebat' ini. Berhenti seakan-akan kau perduli pada ku." sekak Jove langsung.

"Jove?!"

"Diam lah Javier!" sentak Jove balik.

Ya, Javier Hekatonkhire adalah Kakak pertama Jove dan Hades, laki-laki yang sudah memasuki kepala tiga itu menatap sinis pada Jove.

"Memang tidak ada yang perlu di bangga kan dari mu!, sopan santun mu tidak ada sama sekali!" sentak Javier.

"Sudah!, diri ku mengundang Jove untuk memperbaiki hubungan keluarga kita Javier!, tenang kan diri mu." lerai Laxze.

Hades menghela nafas, ia berdiri, lalu mengambil Jaxton dari pangkuan Javier. "Aku akan mengajak Jaxton dari sini, diri nya terlalu kecil jika terlibat masalah orang dewasa" setelah itu, Hades dan Jaxton meninggalkan ruangan tersebut.

Laxze menatap teduh Jove, "Daddy rasa kita perlu waktu berdua untuk menyelesaikan masalah ini nak..."

***

"Mommy!"

Selena memutar arah dan melihat Jaxton yang berlari kecil ke arah nya. "Hug me!" pinta nya dengan mata yang berkaca-kaca.

Sungguh Selena merasa kasihan dengan tatapan Jaxton, tapi ia ragu memeluk nya, takut saja jika Daddy Jaxton marah pada nya.

"C'mon" ucap nya lagi dengan suara lirih.

Karna merasa tidak tega, Selena memeluk Jaxton, pelukan yang begitu hangat. Selena terkejut mendengar Jaxton menangis kecil, "Hey, jangan menangis. Aku akan memeluk mu setiap hari" ucap Selena agar Jaxton merasa tenang.

Pelukan mereka terputus, "Aku punya Mommy!" ucap nya dengan senggugukan.

Selena meringis, ia memandang ke seluruh ruangan yang ramai, berharap bisa bertemu Hades atau mungkin ayah balita ini.

"Kakak ipar!"

Huh, rasa nya beban Selena berkurang di pundak nya. Hades datang sembari membawa kan secangkir anggur.

Pandangan Hades jatuh pada Jaxton yang tak melepaskan pelukan nya pada pinggang Selena. "Jaxton, berhenti mengganggu aunty Selena okai?" ucap Hades, mencoba melepaskan pelukan nya dari Selena.

Namun, bukan nya lepas, Jaxton semakin mengeratkan pelukan nya.

Hades merasa tak enak pada Selena, "Bagaimana kita duduk di meja sana?" Hades menunjukkan meja yang tak jauh dari tempat mereka berada.

Selena mengangguk, ia menggenggam tangan Jaxton, lalu berjalan ke meja yang di tunjuk oleh Hades tadi, mereka pun duduk di sana.

"Maaf Kakak ipar, jika Jaxton membuat diri mu tidak nyaman" ringis Hades.

Selena memandang Jaxton yang lesu, dan seperti tidak bergairah. Lalu ia mengalihkan pandangan nya pada Hades. "Memangnya ibu Jaxton dimana? Dan kenapa dia memanggil ku Mommy nya?" tanya Selena.

OBSESSION BOYWhere stories live. Discover now