14.Know the truth

1.8K 121 8
                                    

Setelah Jove pergi dari rumah, Selena duduk di atas sofa, ia berpikir Hades sudah pergi, tetapi laki-laki itu ternyata masi berada di dalam rumah Jove, Hades dengan santai duduk di samping Selena.

"Btw, akting mu sungguh bagus, bahkan Kakak ku tak curiga sedikit pun" kekeh Hades.

Selena memutar bola mata nya malas, "Huh, omongan mu sangat gamblang, kau tak tahu saja kalau aku sedang ketakutan jika Kakak mu mengetahui segala nya." decak Selena.

"Tidak perlu takut. Kakak ku mencintai mu, jadi dia tidak akan mencelakai mu" beritahu Hades.

Selena menoleh, menatap wajah tampan adik Jove, yang mana sebentar lagi akan menjadi adik nya juga. "Aku tidak takut jika di celakai oleh nya, yang ku sayang kan adalah harta yang sudah ku kumpul kan selama ini menjadi sia-sia," ucap Selena terkekeh.

Hades speechless, ia mengerjabkan mata nya beberapa kali, mencerna ucapan Selena.

"Hahaha, ekspresi mu terlalu berlebihan" Selena tergelak.

Senyum smirk terpampang di bibir tebal Hades. "Benar ternyata, jika kau sangat matre," dengus nya.

Alis Selena naik sebelah, "Lalu?, kau ingin apa?" nada Selena terdengar seperti menantang.

Hades tersenyum cerah. "Tinggal kan Kakak ku, dan pergi bersama ku. Aku akan memberikan seluruh harta ku untuk mu." ucap Hades dengan begitu serius.

Selena menggeleng, "Tidak semudah itu, karna Jove sudah menitipkan benih nya pada ku!" Selena menjadi kesal mengingat di hari ulang tahun nya.

"Aku dan Kakak ku satu gen, jadi jika kau benar-benar hamil, maka ak–"

"Sudah lah, sepertinya kau terlalu meminum vodka begitu banyak," Selena berdiri dan berlalu dari hadapan Hades.

Hades berdecak dan merutuki diri nya sendiri, kenapa pula ia berkata demikian, "Sial!" maki nya.

***

Di tempat lain, Jove melepas kaca mata yang ia pakai sedari tadi, memandang Fang yang ada di samping nya. "Harus kah sekarang?" tanya Jove dengan malas.

Fang mengangguk, "Ya, aku akan menyusul mu beberapa hari mendatang."

Benar, saat ini Jove dan Fang berada di bandara, namun hanya Jove saja yang berangkat ke Uni Soviet. Jove naik ke dalam pesawat, meninggalkan Fang yang memandangi diri nya dengan tatapan sulit di artikan.

Setelah Jove benar-benar pergi, lalu Fang masuk ke dalam Mobil, ia harus mendatangi suatu tempat.

Tak berselang lama, Fang sampai di rumah yang begitu mewah, ia melangkahkan kaki nya menuju pintu utama, sebelum menginjakkan kaki nya ke dalam rumah tersebut, Fang menghela nafas berat, lalu melangkah lebih masuk.

"Fang?, apakah itu kau?"

Belum sempat beberapa langkah, suara wanita paruh baya menginstruksi nya. Fang mengangguk, "Ya, Mommy." balasnya.

Wanita paruh baya yang di panggil 'Mommy' oleh Fang pun melempar senyum, ia melangkah mendekati anak nya. "Mommy merindukan mu." Ucap nya dengan lirih, sembari memeluk Fang.

Fang membalas pelukan wanita paruh baya itu secara perlahan, lalu pelukan mereka terlepas.

"Jangan pergi dari rumah lebih dari dua hari," ucap Mommy Fang.

Sedangkan si empu menghela nafas, "Aku pulang hanya ingin mengambi barang ku yang ketinggalan." ucap Fang dan bersiap-siap ingin menaiki tangga.

"Apakah kau suka melihat orang tua mu menderita?!"

OBSESSION BOYWhere stories live. Discover now