Chapter 5: Julid dan Tak Mau Kalah

130 16 2
                                    

"Kantin, yuk." ajak Ningning pada Karina, Winter dan Giselle.

"Ayo, laper banget gue." ucap Winter.

"Yuk, yuk ke kantin biar ketemu kak Yeonjun." ucap Giselle antusias yang langsung dipelototi oleh Ningning.

"Rin, lo ikut kan?" tanya Winter.

Dengan malas Karina pun mengiyakan, "Yaudah, ayo."

Karina, Giselle, Winter dan Ningning pun berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, mereka (kecuali Giselle) menghela napas malas, di sana sudah ada Yeonjun dan gengnya yang diagung-agungkan oleh hampir seluruh populasi di sekolah.

Keadaan kantin hari ini sangat ramai dan sayangnya hanya tersisa meja di samping Yeonjun dan kawan-kawan. Terpaksa mereka duduk di sana, sedangkan Giselle sangat antusias.

"Haloo, kak Yeonjun." sapa Giselle pada Yeonjun sambil duduk di ujung kursi, supaya lebih dekat dengan Yeonjun. Yeonjun mengangguk singkat.

Winter, Ningning dan Karina hanya tersenyum sebagai bentuk sopan santun pada kakak-kakak kelas mereka.

"Gabung di meja kita aja sini." tawar Soobin sambil tersenyum.

Giselle ingin menjawab iya, tapi mulutnya segera dibekap oleh Winter, "Gak usah kak, kita di sini aja." jawab Winter.

Giselle melepaskan tangan Winter dari mulutnya dan mencebik kesal. Winter sih cuma nyengir saja.

Bagaimana keadaan Karina? Gadis itu hanya diam. Lebih tepatnya menahan kesal.

Mark yang menyadari wajah masam sepupunya segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Karina, "Rin, ntar pulang sekolah kakak mau rapat OSIS dulu. Kamu mau nunggu, kan?"

Karina tersenyum dan mengangguk, "Iya, kak. Ntar aku tunggu di lobi aja, ya."

Sekedar informasi, Karina pulang-pergi sekolahnya bareng sama Mark. Alasannya selain karena bunda Karina yang sudah menitipkan Karina pada Mark, Karina juga bareng Mark supaya hemat ongkos. Sebenernya bisa saja Karina naik sepeda ke sekolah, naik sepeda juga hemat ongkos. Tapi, Karina mau yang enak saja. Hemat ongkos dan tenaga. Hehehe.

Mark mengangguk dan mengacak rambut halus Karina.

"Ihh, kak Mark mah. Rambut aku jadi acak-acakan tuh kan." Karina merengut sebal.

"Ihh, kik Mirk mih. Rimbit Iki jidi icik-icikin tih kin." julid Yeonjun yang tak kalah sebal pada Karina.

Karina langsung menatap Yeonjun malas, "Ini sekolah angker, ya? Aku barusan denger suara makhluk astral." ucap Karina.

Mark, Soobin, Beomgyu, Winter dan Ningning sontak saja tertawa saat mendengar ucapan Karina. Apalagi Beomgyu dan Soobin, tertawanya paling kencang.

Giselle mencoba membela Yeonjun, "Udah dong, kalian kok jadi ngetawain kak Yeonjun. Kasian tau kak Yeonjunnya. Karina nih gara-garanya."

"Mark, sepupu lo gemes banget sih." ucap Soobin.

Yeonjun yang tidak setuju segera menyambar ucapan Soobin, "Buta lo? Gemes dari mana kali."

"Sensi banget si lo, Jun." Soobin tertawa melihat muka sensi Yeonjun.

Karina nyeletuk, "Gak ada niatan minta maaf ke Giselle?"

"Rin, udah. Gak usah dibahas lagi. Gue gapapa kok." ucap Giselle pada Karina.

"Noh liat noh, yang bersangkutannya aja biasa aja, malah lo yang ribet." ucap Yeonjun.

"Dasar manusia berdarah dingin." ucap Karina.

"Lo tuh, manusia minimalis." jawab Yeonjun tak mau kalah.

Karina yang malas berdebat lebih jauh dengan Yeonjun pun hanya diam tak membalas. Lagi pula, nyatanya dia memang lebih pendek dari Yeonjun. Padahal mah bukan Karina yang pendek, tapi Yeonjun nya saja yang kayak titan.

it's between you and me (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang