Chapter 20: Ujung-ujungnya Karina Lagi

87 16 6
                                    

"Rina, sini dong." panggil Mark pada Karina yang sedang goleran di karpet kamar Mark.

"Kamu bisa anterin dasi ini ke Yeonjun, gak? Besok kan hari senin, terus upacara tuh, kasian takut dia dihukum kalo gak pake dasi. Kakak lagi sibuk banget nih ngerjain tugas. Gak bisa ditinggal." ucap Mark yang masih fokus pada buku-bukunya.

"Kok aku terus sih, kak? Kenapa gak kakak aja yang nganterin, kan bisa tuh kakak naik motor. Beres deh." jawab Karina cemberut.

"Kan ini gak bisa kakak tinggal tugasnya Karina sayang, dikumpulinnya besok soalnya." jawab Mark.

"Lagian kenapa gak jauh-jauh hari sih ngerjainnya?" kesal Karina.

"Kalo gak deadline tuh kurang menantang." jawab Mark cengengesan.

"Yaudah, sini dasinya, aku anterin," Karina menyodorkan telapak tangannya sambil menghentakkan kakinya, "Lagian teledor banget sih, tiap main ke rumah kak Mark pasti ada aja yang ditinggalin."

Mark tertawa dan kemudian menaruh paper bag berisi dasi Yeonjun di atas telapak tangan Karina, "Nih, hati-hati ya naik sepedanya. Tenang aja nanti kakak traktir makan deh, sepuasnya."

"Bisaan banget sih nyogoknya." ucap Karina. Mark pun tertawa.

•••

Entah kenapa hari ini hujan, sedangkan Karina sudah berada di tengah perjalanan menuju rumah Yeonjun dengan sepedanya, dan dengan terpaksa Karina menerobos hujan menuju rumah Yeonjun.

Sesampainya di depan pintu utama rumah Yeonjun, rambut dan bajunya sudah basah namun Karina tidak peduli dengan keadaannya yang terpenting dia bisa segera pulang ke rumah setelah mengantarkan dasi Yeonjun.

Karina menekan bel rumah Yeonjun dan tak butuh waktu lama pintu terbuka menampilkan laki-laki dengan celana pendek selutut dan kaos putih polos, laki-laki itu terkejut, "Ngapain lo kesini? Mana segala pake hujan-hujanan lagi, kayak anak kecil aja."

Karina mengangsurkan paper bag yang basah itu pada Yeonjun, "Ini dari kak Mark. Dasi kak nujnoey ketinggalan, kan? Teledor banget sih jadi orang. Jadinya aku juga yang sial," ucap Karina cemberut, "Aku juga mau langsung pulang aja."

Yeonjun yang mendengar itu jadi merasa bersalah. Laki-laki itu membuka jalan untuk Karina, "Masuk aja dulu, keringin dulu itu badan lo, basah kuyup gitu. Gak ada penolakan pokoknya." ucap Yeonjun sambil mengajak Karina melangkah lebih dalam ke rumahnya.

"Lo, tunggu sini dulu," ucap Yeonjun menunjuk sofa yang ada di ruang keluarga, "Gue mau ambil handuk sama baju dulu buat lo."

Karina pun menuruti apa yang Yeonjun katakan, percuma juga menolak.

Tak lama Yeonjun datang dengan membawa handuk dan satu setel pakaian santai miliknya, "Nih, sana keringin dulu badan lo di kamar mandi. Terus ganti bajunya. Gapapa kan kalo lo pake baju gue? Tapi, sorry, kalo ukurannya terlalu gede di lo. Adanya itu doang sih." ucap Yeonjun. Karina mengangguk dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi yang Yeonjun tunjuk tadi.

'Anjir, bahkan dia rela hujan-hujanan cuma buat ngasihin dasi gue yang ketinggalan di rumah Mark. Ternyata bener kata kak Taehyung kalo itu tandanya dia suka sama gue. Musuh gue malah suka sama gue. Duh, gue harus bersikap gimana?' batin Yeonjun sambil menatap punggung kecil Karina yang sedang menuju kamar mandi.

Sambil menunggu Karina selesai berganti pakaian, Yeonjun memilih untuk menonton televisi. Namun, sebuah suara menginterupsi kegiatannya.

"Kak nujnoey, udah. Nih, handuknya." ucap Karina sambil menyodorkan handuk pada Yeonjun.

Yeonjun mematung sejenak dan tak lama ia kembali sadar, "O-ooh, udah? Gimana bajunya, pas?" tanya Yeonjun yang entah kenapa tiba-tiba canggung.

"Kegedean banget sih, tapi gapapa. Makasih ya, kak." jawab Karina. Yeonjun balas tersenyum kikuk.

"Aku mau langsung pulang aja, kak. Takut dicariin bunda. Soalnya tadi aku belum izin ke bunda." ucap Karina.

'Demi gue, dia bahkan nggak izin ke bundanya. Fix, demen banget sama gue nih manusia minimalis.' -Yeonjun

"Kalo gitu gue anter aja ya, lagian ini masih hujan." tawar Yeonjun.

"Gak usah kak, aku sendiri aja." jawab Karina.

"Kalo lo gak mau gue anter ya oke, tapi lo tunggu sini dulu bentar." Yeonjun pergi meninggalkan Karina, sedangkan Karina bingung kira-kira Yeonjun mau apa?

Yeonjun menghampiri Karina dengan jas hujan kuning di tangannya, hujan tak kunjung reda hari ini jadi ia sedikit mengkhawatirkan Karina. Sedikit, hanya sedikit.

Yeonjun masih berdiri di depan Karina, dia bingung kata apa yang harus dilontarkannya untuk memberikan jas hujan ini pada Karina.

Karina memandang Yeonjun bingung, "Gak ada yang mau disampein lagi, kan? Kalo gitu aku pulang dulu, ya. Makasih kak."

"Hati-hati, ya. Bawa ini biar gak kehujanan." Yeonjun memberikan jas hujan kuning yang sedari tadi ia sembunyikan dibelakang punggungnya.

Karina tentunya menolak, dia tak masalah jika kehujanan. "Gak usah, aku terobos aja gak masalah kok."

"Bawa ini atau gue anterin pulang?" entah kenapa kalimat ancaman itu tiba-tiba keluar dari mulut Yeonjun.

Karina yang menganggap itu serius segera menerima jas hujan kuning itu, "Makasih kak, nanti jas hujan sama bajunya aku kembaliin lewat kak Mark, ya."

"Kembaliin ke gue, jangan ke Mark."

it's between you and me (end)Where stories live. Discover now