08. Gawat!

2.4K 253 1
                                    

Zee menceritakan tentang kejadian kemarin pada kedua sahabatnya itu, tentu saja keduanya sangat geram pada Lukas karena sudah memukul zee. Ara dan Olla juga memaki zee karena dia diam saja saat di pukul oleh Lukas. Tetapi zee menjawab kalau dia tidak mau berurusan lebih panjang dengan Lukas makanya dia hanya diam.

Ketiganya kini tengah fokus pada pelajaran mtk, walaupun mereka sering membolos tetapi mereka termasuk anak yang pintar apalagi di mata pelajaran mtk.

Di tengah pelajaran tiba-tiba ada siswi yang masuk ke dalam kelas kemudian menghampiri pak dheo selaku guru mtk, terlihat siswi itu berbisik sehingga murid lain tidak mendengar.

Pak dheo terlihat mengangguk kemudian beralih pada muridnya "Azizi ada ngga? "

Merasa terpanggil zee pun mengangkat tangannya tanpa mengucapkan apapun.
"Baik, sekarang kamu ikut anak ini yah, sebentar" Tutur Pak dheo

Zee mengernyitkan dahinya bingung, Ara dan Olla pun menengok ke belakang, sebab Zee duduk sendiri di belakang mereka berdua.

Zee menuruti ucapan dari Pak dheo tadi, dengan mengikuti anak dari kepala sekolah itu. "Ehh, lo adiknya ashel kan? " Tanya Zee dikala zee sudah di Koridor.

Gadis itu memberhentikan langkahnya dan menengok ke belakang "Iya, nama aku Callie ka, kelas 10 IPA 6" Zee mengangguk kemudian melangkahkan kakinya lagi, saat ini dia melangkah beriringan dengan Callie.

Zee menoleh ke samping "kita mau kemana? Kok lo manggil gue" Callie menoleh ke arah zee lalu tersenyum " Kaka di panggil sama Mommy aku, aku disuruh doang tadi sama Mommy buat panggil kaka"

Badan Zee seketika menegang saat mendengar ucapan Callie, ia yakin Lukas telah melaporkan kejadian kemarin pada orang tuanya, dan pastinya orang tua Lukas telah berbicara pada kepala sekolah untuk memanggilnya, dan setelahnya ia tidak tahu.

Zee hanya pasrah sekarang, sampai akhirnya ia telah sampai di dalam ruangan kepala sekolah.
"Mom, ini ka zee udah kesini, kalo gitu aku ke kelas lagi ya mom" Ucap Callie setelah ia sudah sampai di ruangan Mommy nya.

Anin, selaku kepala sekolah dan Mommy dari Ashel dan Callie itu mengangguk menanggapi ucapan anaknya. " Makasih ya sayang, udah panggilin dia" Callie mengangguk lalu keluar dari ruangan mommy nya.

"Silahkan duduk"

Zee menuruti perintah Anin untuk duduk di sofa yang ada di ruangan kepala sekolah, tepatnya di depan Anin. Zee menghela napasnya sebelum bertanya pada Anin. "Mohon maaf Bu, sebelumnya ada apa yah, ibu manggil saya kesini? "

"Jadi gini, ibu minta sama kamu buat ga nyari masalah sama lukas, kamu tau sendiri kalo papa nya dia salah satu donatur di sekolah ini, dia bisa aja gunain kekuasaan yang Lukas punya buat ngeluarin kamu dari sekolah ini" Anin  menjelaskan kenapa zee di panggil kesini, pasalnya semalam papa dari Lukas menelfon nya agar berbicara dengan anak yang bernama zee, agar tidak mengganggu anaknya lagi.

Zee termenung sejenak setelah mendengar ucapan Anin, sampai akhirnya ia menjawab "Saya tidak pernah mencari masalah dengan Lukas, justru dia yang selalu nyari masalah dengan saya, ibu tau, kemaren dia mukul saya bu, justru dia yang di panggil ke sini, bukannya saya. ibu harus adil dong sama murid-murid ibu, jangan beda-bedain gini"

"Mentang-mentang dia anak dari donatur, dia jadi bebas disini, sekolah ini ga akan rugi juga kan, kalo donatur itu mengundurkan diri dari sekolah ini, lagian pemilik sekolah ini mampu buat biayain sekolah ini tanpa adanya donatur"

Anin menghembuskan napasnya kasar, memang yang dikatakan zee memanglah benar, zee memanglah jago dalam berbicara, walaupun terkenal nakal, zee mempunyai nilai dan sikap yang sopan pada semua orang.

Dear Crush [END]Where stories live. Discover now