EXTRA CHAPTER

2.3K 192 13
                                    

"ADEL! LO DIMANA! " Zee membuka lebar rumah milik adiknya itu, matanya mengedar mencari keberadaan adik kembarnya. Suara bantingan keras membuat Zee tersentak kaget, ia lantas melangkah masuk ke dalam rumah Adel.

"ADEL! "

"APASIH KA! GANGGU GUE MASAK AJA LO! "

Zee menahan tawa nya melihat Adel keluar dari arah dapur dengan apron yang melekat pada tubuh adiknya tetapi banyak sekali noda tepung di wajahnya serta rambut yang sudah tak berbentuk.

"Apa del, lo masak? serius? emang bisa"

Adel menatap datar kaka nya dengan wajah menahan tawa nya "Iya kenapa!"

Oke, Zee tidak tahan untuk tertawa, tawa Zee sangat menyebalkan di telinga Adel. Kaka nya itu selalu menertawakan dirinya kala mendengar dirinya tengah memasak. Ck, Ayolah seorang Reva Adela Natlantara masak air saja gosong bagaimana memasak yang berat, sudah pasti rasanya tidak karuan dengan bentuk yang aneh.

"Lo masak apaan del del, berantakan banget, udah pasti dapur lo kek abis kena guncangan sih pada berserakan di mana-mana" Tukas Zee seraya berjalan menuju sofa mewah milik Adel.

Adel melepas apron yang ia pakai "Gue lagi percobaan bikin cookies kesukaan cathy ka, tapi gagal terus" Adel mengambil tisu lalu mulai membersihkan wajahnya yang mungkin kotor.

"Emangnya mba Rina nya kemana, kan biasanya dia yang bikin"

"Ada lagi nidurin cathy, gue cuman nyoba aja bikin, siapa tau kalau mba Rina ngga ada kan gue bisa bikinnya" Jawab Adel.

"Yaelah del del masih ada mama ini"

Adel hanya berdehem dan kembali teringat dengan kehadiran Zee ke rumahnya yang secara mendadak ini "Lo ngapain tiba-tiba kesini, ngga biasanya lo kesini di saat jam jam kerja lo"

Zee memasang wajah sedihnya "Del, bantuin gue del, Marsha diemin gue udah tiga hari ini"

Adel menganga tak percaya dengan penuturan kaka kembarnya itu, ketahuilah Zee baru saja melangsungkan pernikahannya dengan Marsha sekitar satu minggu yang lalu, bagaimana bisa Zee di diami Marsha selama tiga hari, bukannya mereka tengah honey moon ini malah diem-dieman.

Ya, setelah Zee bersama Marsha di Amerika kurang lebih dua tahun dan setelah Zee lulus dari kuliahnya, ia memutuskan untuk menikahi Marsha di Amerika. Pernikahan mereka di laksanakan setelah Zee dan Marsha bertunangan selama satu tahun.

"Lo ngelakuin apaan emangnya, pengantin baru masa diem-dieman sih, ngga banget" Sahut Adel.

Zee merengut lantaran mengingat kejadian yang membuat Marsha mendiami nya selama tiga hari ini "Ini gara-gara cewe SMA itu, tiba-tiba dateng meluk gue"

"Cewe SMA? lo sekarang punya berondong.. kacau banget lo" Adel merubah ekspresi nya menjadi shock dengan kepalanya di geleng-gelengkan.

Zee memukul lengan Adel cukup kencang "Dengerin gue dulu! "

Adel mengusap-usap lengan yang terasa sakit akibat pukulan kaka nya "Ya udah lanjutin! jangan setengah-setengah makanya! "

"Cewe itu pernah nemenin gue main tenis di Bandung waktu itu, tepatnya saat Marsha wisuda, setelah itu gue ngga ketemu dia lagi.. tapi sekitar tiga hari yang lalu gue ketemu lagi sama dia di depan rumah sakit, dia langsung meluk gue di depan Marsha del, sejak kejadian itu Marsha sama sekali ngga mau ngomong sama gue, selalu cuekin gue. Gue ngajak buat ngelakuin itu pun dia selalu tidur duluan" Zee menjeda ucapannya terlebih dahulu seraya memijat pangkal hidungnya.

"Asal lo tau del, semenjak pernikahan gue sama Marsha, kita sama-sama belum ngelakuin itu" Adel sangat terkejut mendengar penuturan Zee yang terakhir, bagaimana bisa mereka belum melakukan itu padahal pernikahan mereka sudah cukup lama.

Dear Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang