29. Mantan tambah cantik aja

2.6K 265 11
                                    

Zee turun dari motornya setelah ia sampai di sekolah. Hari ini ia benar-benar bahagia. Dirinya yang dulu sepertinya telah kembali.

Senyumnya benar-benar tak luntur sedari tadi. Dirinya tak sabar ingin bertemu dengan Marsha nya. Ia benar-benar sangat merindukan bidadari surga nya itu.

Sungguh sangat kebetulan, Zee melihat Marsha berjalan ke arah koridor. Dengan cepat Zee melangkah menyamakan langkah Marsha.

Zee tidak akan membicarakan soal Oniel pada Marsha. Biarlah Marsha tidak mengetahui alasan berubahnya sikap nya akhir-akhir ini. Sebenarnya Zee sangat malu kalau harus memberitahu Marsha.

"Selamat pagii peri kayangann ku" Zee tersenyum lebar dan menatap Marsha dengan tatapan jahil nya. Mendapatkan sapaan dari Zee, membuat Marsha sedikit terkejut dan tentunya heran. Kenapa sikap Zee berubah kembali seperti dahulu?. Pikirnya

Marsha mendengus dan merotasi kan matanya malas. Ia berjalan terus dan tak memperdulikan kehadiran Zee.

"Aishhh.. Si enengg kumaha atuh. Kenapa cemberut kitu pagi-pagi" Zee menyugarkan rambutnya kebelakang. Marsha akhirnya melirik ke arah Zee. Tunggu-tunggu! Ada yang berbeda dengan Zee pagi ini. Ia baru menyadari kalau zee memotong rambutnya menjadi sebahu. Yang mana hal itu membuat pesona Zee bertambah keren.

"Omg! Rambutnya keren bangettt! "  Batin Marsha berteriak. Semburat semu merah menghiasi wajah Marsha. Jantungnya berulah kembali. Marsha memang sangat lemah kalau sudah ada di samping seorang Raviska Azizi Asadel Natlantara.

"Cha.. Aku ada sesuatu buat kamu"

Mendengar penuturan zee, Marsha menoleh dan menautkan kedua alisnya.

"Apaan? " Tanya Marsha dengan nada dingin nya.

Zee mengeluarkan tangannya yang ada di saku celana rok nya kemudian jarinya membentuk saranghae dan dibarengi senyuman khas milik Azizi. Langkah Marsha seketika berhenti dan menatap datar gadis yang ada di samping nya.

"Apaan sih lo ga jelas banget" Marsha merotasi kan matanya dan kembali berjalan menuju kelasnya. Dan zee kembali menyamakan langkah gadis nya itu.

"Aku emang ga jelas. Tapi cintaku padamu jelas adanya" Zee memegang dada kirinya dan tersenyum menyeringai.

Marsha memukul punggung zee dengan keras dan langkah nya kembali terhenti "lo tuh ya! Ngerusak mood gue aja tau ga! " Bukannya meringis tetapi Zee tertawa terbahak mendapatkan pukulan dari Marsha.

Sial! Melihat Zee tertawa membuat hati Marsha menjadi hangat dan jantungnya berdebar. Marsha memanglingkan wajahnya ke samping, Diam-diam Marsha tersenyum.

Zee merangkul pundak Marsha "kalo senyum mah ga usah di umpet-umpetin gitu atuh. Di tunjukin aja, bikin gemes aja"

Marsha menatap zee dengan wajah cemberut. "Lo tuh ya! "

"Kenapa? Keren ya. Pasti aku potong rambut tambah keren" Zee menaik turunkan alisnya dengan senyum jahil nya. Marsha menatap sengit Zee, namun di balas senyum oleh Zee.

"Emang di sekolah boleh pake blush on ya cha. Merah banget tuh pipi" Zee menusuk-nusuk pipi bidadari surga nya itu.

Marsha melepas rangkulan Zee "Engga ihh!! Tau ah! Gue mau ke kelas" Pergelangan Marsha di cekal oleh Zee saat Marsha hendak melangkah pergi.

Zee mengeluarkan paper bag dari tas nya. Ia memberikannya pada Marsha. "Buat kamu. Ini makanan kesukaan kamu, biar kamu mood lagi"

Marsha menerima paper bag itu.

Zee mengacak rambut Marsha dengan pelan. "Aku ke kelas dulu. Semangat belajar nya" Sebelum beranjak meninggalkan Marsha, ia tersenyum manis pada Marsha.

Dear Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang