09. Zee diculik? (1)

2.7K 238 3
                                    

Zee tersenyum lebar ketika ia berhasil mengantarkan Marsha pulang lagi, gadis jakung itu tidak berangkat saat ini, jadi zee leluasa untuk mendekati Marsha, mengingat kalau ada Kathrina ia selalu gagal mendekati Marsha.

"Shaa.. Diemm aja, ngomong kek biar aku tau kalo kamu masih di belakang aku" Zee sedikit berteriak karena suara bising kendaraan lain membuat suaranya tidak terdengar kalau tidak teriak.

"Ngomong apaan, gue ga punya bahan omongan, seharusnya lo dong yang nyari topik, gimana sih" Marsha membalasnya dengan teriakan juga.

Zee berdehem mencari topik apa yang tepat untuk menemani mereka di perjalanan menuju rumah Marsha kali ini. "Gini aja deh, aku mau nanya, saat ini kamu lagi suka apa?"

Marsha ingin menjawab kalau ia sedang suka dengan seseorang yang bernama Oniel pada Zee, tetapi ia tidak mungkin mengatakannya, karena ia tidak mungkin menyakiti hati Zee.

"Bulan, akhir akhir ini gue lagi suka bulan, apalagi bulan purnama, itu indah banget sihh" Jawaban Marsha membuat Zee mengangguk paham. "Kamu ga mau nanya aku sukanya apa? "

"Lo sukanya apa? "

"Kamu, Marsha Lenathea Algara, kamu adalah objek Tuhan yang paling indah saat ini, lebih dari apapun,makanya aku suka kamu" Ucapan Zee membuat Marsha mencubit perut Zee. 

"Ihhh.. Malah gombal, sebel bangett"

"Awshh, Marsha.. Lepass yah, sakit banget cubitan kamu, bener deh" Mendengar ucapan Zee, Marsha melepas cubitan nya pada perut Zee.

Zee bisa melihat Marsha cemberut dari spion nya, tangan Zee bergerak menarik tangan Marsha agar memeluk perutnya, dan itu tidak mendapat penolakan dari Marsha.

"Tetep kaya gini ya, jangan lepas, takut jatuh soal nya" Zee mengelus tangan Marsha yang sekarang berada di perutnya. Kemudian Zee menambah kecepatan pada motornya, agar sampai lebih cepat.

Sedangkan Marsha menyandarkan kepalanya pada punggung zee, ada satu hal aneh yang Marsha rasakan saat ini, yaitu debaran aneh yang selalu ia rasakan ketika di samping zee.

Singkat cerita, Zee serta Marsha pun telah sampai di depan rumah Marsha. Marsha turun dari motornya zee dan kemudian menyerah kan helm pada Zee.

"Zee, emm.. Masuk dulu yuk, lo belum pernah masuk kan ke rumah gue" Marsha memberanikan diri untuk menawarkan zee untuk singgah sejenak, karena selama zee mengantarkan nya, ia tidak pernah menawarkan untuk singgah sebentar dirumahnya.

Mendengar tawaran Marsha, Zee jadi ingin menerima tawaran itu, tetapi ia harus berkerja setelah ini, jadi dengan berat hati ia menolak tawaran Marsha.

"Sebenarnya aku mau banget ke rumah kamu, tapi.. Aku harus kerja sha, jadi aku ga bisa, maaf yah.. Lain aja oke" Mendengar jawaban Zee, Marsha sedikit kecewa, tetapi ia memaklumi zee, karena ia harus berkerja.

"Ya udah, lain kali yah" Marsha tersenyum sebelum melanjutkan ucapan nya "kalo gitu gue masuk ke dalam dulu yah, bye zee" Setelah mengatakan pada zee, Marsha memasuki rumahnya.

Setelah melihat Marsha memasuki rumahnya, Zee mulai menjalankan motornya ke bengkel milik papa nya Ara, memerlukan waktu 20 menit untuk sampai disana karena jalanannya juga lumayan macet tadi.

"Dari mana aja lu monyett, di tungguin dari tadi, banyak mobil yang mau di servis noh" Ucap Olla setelah ia melihat Zee turun dari motornya dan menghampiri Olla.

"Biasa la, nganterin neneng gue pulang, kesian kan kalo dia pulang sendiri" Zee berjalan ke arah loker karyawan untuk menaruh barang-barang nya, setelah itu ia mengganti pakaiannya di toilet.

Olla memutar matanya malas "Dasar dino bucin" Gumamnya dengan tangannya seraya mengecek mesin mobil yang sedang rusak.

Ara menepuk bahu Olla "Zizoy udah dateng la?" Olla melirik Ara yang kini sudah duduk di sofa single yang lumayan dekat dengannya.

Dear Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang