47. Problem

1.9K 217 15
                                    

Marsha menjadi semakin sering bertemu dengan Oniel paska pertemuan nya dengan Oniel di taman kampus. Bahkan Marsha terkadang jalan bersama Oniel kala ia kesepian. Oniel yang selalu ada ketika ia membutuhkan hiburan, bahkan Oniel selalu mengajarinya kala ia mendapat tugas, walaupun jurusan mereka berbeda, namun Oniel sedikit paham.

Walau begitu ketika ia sudah sampai rumah, Marsha kembali mengingat pacarnya itu, memang benar kata dilan rindu itu berat, bahkan bukan hanya berat tetapi menyiksa. Terhitung sudah tujuh hari zee belum mengabari nya kalau dia sudah pulang.

Marsha juga tak sempat untuk mengunjungi rumah Zee, semenjak di tinggal zee, Marsha selalu mendapatkan tugas. Jadi, ia harus mengerjakannya dan tidak ada waktu untuk ke sana.

Oniel datang  pagi hari untuk berangkat bersama Marsha. Karena Jinan tak bisa mengantarkan Marsha ke kampus, dada--nya Marsha itu lembur hingga larut malam, jadi sekarang badannya tidak enak badan, mungkin masuk angin.

Oniel mengulas senyum kala Marsha memasuki mobilnya. Penampilan Marsha tak pernah gagal, ia selalu cantik. Apalagi pagi ini Marsha memakai rok di atas lutut dan di padukan dengan sweater oversize dan rambutnya di ikat kuda, jangan lupakan kacamata baca yang bertengger di hidungnya.

"Cantikk amat neng"

Marsha mendengus "apaan si ka"

Oniel terkekeh geli "Jalan sekarang nih neng"

"Sekarang aja ka"

"Oke"

Oniel mengangguk dan mulai melajukan pelan mobilnya. Marsha memilih membaca buku untuk menemani nya selama perjalanan.

Sekitar lima belas menit mobil Oniel memasuki kawasan kampus. Marsha turun dari mobil dan di ikuti Oniel.

"Kaka nanti jemput lagi yah" Ucap Oniel membuat dahi Marsha mengerut. Bukannya Oniel ada kelas pagi, sama sepertinya.

"Kaka ngga masuk emangnya" Balas Marsha.

Oniel menggeleng pelan "Kebetulan hari ini ngga ada kelas, jadi aku mau ke kantor ayah, ada urusan"

"Kalo gitu mah ka Oniel ngga usah repot-repot nganter aku ke kampus ka" Marsha membenarkan kacamata nya. Oniel mengusap puncuk kepala Marsha dengan lembut.

"Ngga papa, kaka seneng kok" Oniel mengulas senyum dan di balas oleh Marsha.

"Ya udah Marsha masuk dulu ya ka" Marsha berpamit pada Oniel. Oniel juga pamitan pada Marsha sebelum ia masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kawasan kampus.

-
-

Singkat cerita kelas Marsha telah selesai. Kebetulan hanya Marsha yang mendapat kelas pagi, Chika, Ara dan Ashel mendapat kelas Siang. Niatnya sambil menunggu teman-temannya datang, Marsha ke kantin. Ia memesan es teh dan siomay untuk menemani nya sembari menunggu teman-temannya.

Marsha mengambil Handphone nya lalu membuka whatsapp untuk mengecek apakah Zee sudah mengabari nya, tapi sudah beberapa kali ia cek Zee belum sama sekali kabar dari pacarnya itu.

Yang ada Marsha hanya dapat pesan dari Oniel kalau dia tidak bisa menjemput nya, di karenakan harus ikut ayah nya itu mengecek cabang perusahaan yang ada di jambi.

Marsha memilih menyantap siomay kesukaan nya dan meletakkan handphone nya di atas meja.

"Laper banget ya mbak nya"

Mendengar suara Chika, Marsha mendongak dan memandang Chika yang sudah duduk di depannya bersama Ara. Biasanya kalau mereka berdua datang, Ashel pasti ada bersama mereka, namun sekarang mereka hanya berdua.

"Tumben cuma berdua, Ashel mana" Marsha menyeruput es teh yang ia pesan tadi seraya memerhatikan sepasang kekasih di depannya.

"Dia absen hari ini, biasa lah bucin sama ayang nya" Kata Chika. Dahi Marsha mengerut heran, bukannya Adel tengah bersama pacarnya mengurus kerjaan, atau Ashel punya pacar lainn!!.

Dear Crush [END]Where stories live. Discover now