51. Graduation

2.1K 253 21
                                    

Tak terasa waktu yang di tunggu-tunggu Marsha akhirnya tiba di hari ini. Hari dimana Marsha akan lulus dari kuliah dan mendapatkan gelar sarjana.

Pagi hari di rumah Marsha sudah ribut oleh Jinan yang hanya sibuk mondar-mandir dengan gelisah. Padahal yang hendak wisuda adalah Marsha tapi Jinan yang lebih dominan gelisah kali ini.

Cindy menahan pundak Jinan untuk tidak mondar-mandir lagi "Yang mau wisuda itu Marsha yah, kenapa kamu yang keliatan gelisah banget"

"Sayang... aku sebagai orang tua dia sekarang, otomatis aku yang nemenin dia nanti kan, aku ngga tau kenapa, aku gelisah tau, tuh liat tangan aku aja sampe basah " Ucap Jinan seraya menunjukkan tangannya yang mana sudah basah oleh keringat dinginnya.

Cindy terkekeh geli sembari mengusap tangan Jinan "Ya ampun sayang, rileks aja oke. Marsha padahal biasa aja tapi kamu yang pagi-pagi udah ribut"

Jinan memilih duduk di sofa dan menyatukan tangannya untuk ia genggam erat, selanjutnya ia mengatur napasnya untuk merilekskan pikirannya.

Tak lama putri kecil mereka menghampiri nya dengan penampilan yang sangat menggemaskan dengan gaun berwarna putih serta rambutnya yang di kuncir dua.

Cindy mengangkat Jean kemudian memangkunya "Rambutnya lucu banget, siapa yang nguncir"

Jean tersenyum lebar dan menjawab "Kaka acha"

Jinan dan Cindy terkekeh pelan menanggapi anaknya itu. Tak lama kemudian seorang gadis yang amat sangat cantik dengan busana kebaya modern turun dari tangga dengan anggun, dia adalah Marsha.

Senyum Jinan dan Cindy mengembang di saat melihat putri mereka yang menghampiri keduanya. Rasanya baru kemarin Marsha masuk universitas dan sekarang mereka melihat Marsha lulus, rasanya begitu cepat.

"Anak mommy cantik banget" Ucap Cindy menatap haru Marsha, setelahnya ia menangkup pipi Marsha sebelum mengusapnya.

Sudut bibir Marsha tertarik membentuk senyum yang manis, jujur Marsha tersipu mendengar pujian mommy nya itu. "Makasi mom, padahal biasa aja"

"Berangkat sekarang, hum" Tutur Cindy.

"Ehh bentar, katanya oniel mau ke sini, jadi ngga" Pertanyaan Jinan menyita atensi Marsha.

Ah kita lupa dengan Oniel rupanya. Setelah lulus dari kuliah dan menyandang gelar sarjana ekonomi atau tepat di bulan ke enam Zee meninggalkan tanah air. Oniel dengan berat hati memutuskan untuk ikut dengan ayahnya ke pulau Sumatra untuk mengurus salah satu perusahaan ayahnya di sana.

Padahal sangat berat meninggalkan Marsha dalam keadaan yang tidak bisa dibilang baik-baik saja. Tetapi, Oniel juga harus mengurus perusahaan yang ayahnya amanah kan untuk nya. Mengingat dirinya adalah anak tunggal itu yang mengharuskan dirinya mengurus perusahaan ayahnya.

Sambil tersenyum tipis Marsha yang menggelengkan kepalanya "Ngga tau da, ka oniel ngga bales chat aku, kayaknya dia sibuk" Jinan mengusap bahu Marsha.

"Ngga papa, masih ada kita" Sahut Jinan.

Padahal Marsha mengharap kehadiran Oniel dan sangat mengharapkan kehadiran Azizi di acara kelulusannya. Mungkin bagi semua orang hari kelulusan adalah hari yang di tunggu-tunggu dan hari yang bahagia tentunya.

Tetapi bagi Marsha rasanya sangat hambar dan rasanya sangat biasa saja.

"Marsha! "

Pekikan seorang gadis dari luar rumah menarik atensi ketiganya. Marsha tersenyum tipis mendengar suara Lulu memanggilnya. Langkahnya terayun untuk keluar rumah.

Senyum Lulu mengembang melihat Marsha yang begitu cantik hari ini "Woilah cantik banget gila sha"

Marsha terkekeh pelan dan menjawab "Biasa aja lu"

Dear Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang