25 : KEKACAUAN

2.3K 119 6
                                    


Typo bertebaran

.
.
.

Thiara sudah akan menyerah, dia saja bingung harus menerima damian sebagai pasangannya

Dari tadi dia sudah berusaha menelpon arsen, namun hasilnya nihil

Dia tidak takut terjadi apa apa sama acaranya, tapi yg dia takutkan adalah

Ibunya akan malu kalo dia meninggalkan acaranya begitu saja, dan keluarga angkatnya itu semakin membencinya

Terutama sang nenek

Thiara dari tadi sudah mondar mandir di pintu

Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan waktu malam

Sekitar jam 18.30

Thiara tertidur di sofa, akibat menunggu ada yg membuka pintu

Dan tak lama

Arsen datang, dia masuk ke dalam apartemen tersebut

Begitu melihat thiara yg tertidur nyenyak, dia merasa lega kalau ternyata, thiara tidak pergi dan kabur darinya

Dia berjongkok dan melihat wajah cantik thiara

Arsen tersenyum gemas, lalu tanpa sadar tangannya mengelus rambut thiara

"Tidur yang nyenyak ya" Ucap arsen

"Acara itu sudah aku selesaikan" Ucap nya

Setelah mengatakan itu, dia menggendong thiara menuju kamarnya

Sepertinya hari ini dia bisa tidur sambil memeluk gadisnya

Arsen tersenyum kegirangan

.
.
.

Lalu

Apa yg terjadi sebelum arsen pulang

Beberapa waktu tadi, saat sore sekitar jam 15.00

Semua orang di acara itu sudah cemas, karna hanya ada damian saja di sana sedangkan thiara hilang entah kemana

Tamu tamu sudah banyak yang datang, termaksud teman thiara dan gengnya damian

Rekan rekan bisnis orang tuanya juga ada di sana

Nenek thiara yang melihat kondisi sekarang memasang muka dingin, dia manatap anaknya

"Di mana anak kurang ajar kamu itu, jangan sampai dia bikin malu keluarga cardo" Ucap sang nenek

"Aku juga gak tau ma, biar aku telpon dulu thiara" Ucap mama thiara cemas

Di mana putrinya sekarang, dia lebih cemas dengan thiara di bandingkan acara yang kacau

Karna bagaimanapun juga, thiara adalah putrinya

Dia sudah menelpon thiara lebih dari 25
Dan tiba tiba

Lampu mati, ruangan itu sekarang sungguh gelap

Orang orang kaget, dan kebingungan dan suara bising kegaduhan mulai terjadi

"Apa yang terjadi?" Ucap nenek cardo kebingungan

Damian yang melihat keadaan seperti diam diam tersenyum sinis

'Cih, trik murahan' batin Damian

Dorr

Suara tembakan itu mengejutkan semua orang yang ada di sana

Tamu yang ada di sana semua lari ketakutan di dalam gelap

Dorr

Suara tembakan itu terdengar lagi

Suara sangat bising sekarang, orang orang lari untuk menyelamatkan diri mereka

Tingg

Lampu pun kembali terang

Dapat di lihat, ada arsen dan beberapa anak buahnya yang memakai pakaian serba hitam

"N-nak arsen" Ucap Ibu dari thiara

"Iya, ini saya tante" Arsen memberikan senyum yang indah kepada mereka

Entah kenapa di mata mereka senyum itu lebih ke menakutkan

"A-apa yang kamu lakukan nak a-arsen?" Ucap mama thiara setengah ketakutan

Arsen hanya tersenyum lalu berkata

"Tante tau sendiri alasannya kan, kenapa tante memberikan gadisku kepada mereka? Huh" Ucap arsen dingin

"Apa kalian berniat menjual anak kalian sendri kepada mereka" Ucap arsen

"Cih, orang tua macam apa kalian" Lanjutnya

Arsen marah, mereka seakan ingin memisahkannya dengan thiara

Mama thiara yang mendengar itu langsung mematung, kenapa begitu sulit memisahkan mereka berdua, pikirnya.

Dan setelah itu, arsen menyuruh beberapa anak buahnya untuk merusak acara itu dari menghancurkan dekorasi hingga mengotori acara itu dengan kotoran

Mereka hanya diam tak berkutik, mereka takut berurusan dengan keluarga Ricar

Damian yang melihat itu hanya diam, tak berniat untuk menghentikan nya

.
.
.

Dan sekarang di sini lah arsen, dia sedang asik memeluk dan memainkan rambut gelap yang indah milik thiara nya

"Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita, walau mereka keluarga kita sekalipun" Ucap arsen sambil mengusap usap kepala thiara

Thiara tidur dengan sangat nyenyak, dia memang kebo kalo tidur, makanya tidak terganggu sedikit pun apa yang arsen lakukan padanya

.
.
.

Damian?

Di sekarang berada di markas gengnya

"B-bos, lo yakin gak balas perbuatan dia" Ucap salah satu anggota intinya itu gugup

Dia takut dengan aura yang di keluarkan Damian

Damian mendengar itu terkekeh

"Haha, balas?" Ucapnya

"Tenang aja, itu sudah pasti gue balas, tapi tidak sekarang, kita buat senang sekarang lalu setelah itu baru kita rampas benda berharga miliknya itu" Ucap Damian dengan seringai

Mereka yang di sana bergidik ngeri dengan seringai itu

Seringai kematian

Batin mereka

.........

Segitu dulu ya guys

Maaf terlalu lama updatenya, karna minggu kemaren ada ujian makanya pokus belajar dan gak trlalu buka wp

Sekali lagi maaf, aku bakal usahain update terus

Oh ya, jangan lupa baca cerita baru aku ya

Ayank lucas as Damian

Ayank lucas as Damian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Damian di acara tadi

Kasihan dami, batal kan pertunangan nya

Jangan lupa vote ya

antagonis happy ending |\ (Hiatus)Where stories live. Discover now