30 : MENCARI KEBENARAN

1.9K 123 6
                                    


Typo bertebaran

.
.
.

"Andai lo ingat gue kembali, lo gak mungkin sesinis ini sama gue" Lirih Damian

"Bahkan saat gue ngeliat tatapan asing di mata lo itu, hati gue sakit, kenapa cuma gue yang lo lupain" Ucapnya sembari melempar barang barang yang ada di kamarnya

"Kenapa cuma si bajingan itu yang lo ingat, kenapa cuma kenangan lo sama dia, ini gak adil" Pekik damian

Damian sekarang mengurung diri di kamarnya, dia selalu seperti ini bila malam hari

Mengamuk tak jelas dan terus mengucapkan nama thiara

Dia menatap ke depan dengan kosong, apa tujuannya sekarang?

Arsen sudah menang darinya, thiara sudah menjadi miliknya

Apa dia menyerah saja, dan menunggu arsen untuk membunuhnya?

.
.
.

Sesuai dugaan, arsen dan kawalannya masuk ke masion damian, mereka menyerang penjaga dan beberapa bodyguard Damian

Arsen sudah masuk ke dalam, berusaha mencari thiara nya

Setelah acara mengamuk tadi, Damian memutuskan segera menemui arsen yang mengamuk.

Sedangkan thiara, dia merasa di permainkan oleh damian, kenapa dia sungguh bodoh.

Hampa

Ruangan tersebut kosong, tak ada Damian ataupun siapa.

Mereka semua ada di luar, membuat keributan.

Thiara membenci dirinya yang tak bisa apa apa.

"Gue harus apa, gue bodoh banget" Kesalahan thiara.

Thiara hanya menatap dingin kedepan, kenapa begitu sulit hidup tenang tanpa ada arsen dan siapapun itu di hidupnya.

Apa mungkin dia harus pergi sejauh mungkin, dan menghilang dari hidup mereka?

Itu ide bagus, thiara akan pergi sejauh yang dia bisa dan hilang dari hidup mereka, dari arsen, mama, dan teman temannya.

Karna dia merasa tak pantas berada di sekeliling mereka.

Tapi masih ada yang mengganjal di hatinya.

Siapa orang tua kandungnya? apa mereka sudah tiada?

Pertanyaan itu terus mengganjal di hatinya

Dan apa alasan mereka membuang nya?

Thiara berusaha membuka pintu yang terkunci itu

Dasar damian sialan

Brakk

Brakk

Brakk

Dengan sekuat tenaga thiara menobraknya lintubtersebut dengan sebuah kursi yang ada di sana.

Pintu itu masih utuh, bahkan hanya lecet sedikit.

Pandangan thiara tiba tiba mengarah ke sebuah jendela kaca yang sengaja ditutup kain hitam.

Kenapa dia tidak menyadarinya dari tadi.

Dengan sekuat tenaga, thiara membanting kursi tersebut ke arah jendela hingga kacanya menjadi pecah

Prangg

(Anggap aja suara kaca pecah)

Dan lagi, thiara mengambil barang apapun yang bisa di gunakan untuk menghancurkan semua permukaan kaca tersebut.

Dan berhasil, kacanya sudah hancur dan dia bisa keluar melalui itu.

Thiara berusaha lari sekuat mungkin, dia tidak mengetahui keberadaan yang bising tersebut di sebabkan oleh kawalan arsen.

Di saat semua orang sibuk, ini kesempatan untuknya pergi.

Pergi sejauh mungkin

Bruk

Sebuah tarikan dan langsung memeluk tubuh thiara dengan erat

"Aku menemukanmu" Ucap orang tersebut lirih

Thiara mending gak, itu arsen.

"Maafkan aku tidak menjagamu, aku berjanji akan melindungimu kali ini" Ucap arsen merasa bersalah

"Gak usah minta maaf, ini murni salah gue jadi tolong lepas sen sebelum damian datang" Pinta thiara

Arsen melepaskan pelukan itu, saat thiara gendak pergi arsen juga ikut bersamanya.

Thiara tak memperdulikan nya, biarlah dia mengikutinya seperti anak anjing.

Yang penting dia pergi dari sini.

.
.
.

Kringgg

Bel berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran sudah berganti

Thiara yang sedang tidur di kagetkan dengan keli.

"Ra, lo gak ada kapok kapoknya ya sama buk killer, berani banget gak ngerjain tugas dia" Ucap keli takjub

Thiara hanya menatap malas mereka, bukannya dia malas mengerjakan tugas itu, waktunya gak sempat

Kejadian beberapa hari lalu, membuat dia sedikit takut tidur sendirian.

Kejadian dia di sekap damian, saat itu dia akan benar benar menjaga batas dengan orang orang seperti itu.

Dia bahkan sampai tidur bersama mamanya, kalaupun mamanya sibuk dia akan meminta kepada pelayan di rumahnya.

Dia sungguh pengecut.

"Kel" Penggilingan thiara pada keli

"Hm" Saut nya

"Bilang sama gebi dan via untuk selalu jaga diri, dan untuk lo juga, jangan terus terusan begadang, makasih untuk semuanya" Ucap thiara

Keli mengernyit bingung

"Kek orang mo mati aja lu, jangan ngelantur gitu" Ucap keli

"Hm"

Thiara akan mencari kebenaran, siapa orang tua kandungnya, apa tujuannya, dan mimpinya

Dia akan menghindari mereka terlebih dahulu

'Maaf' batin thiara

.
.
.

"Anda sudah menemukannya" Ucap pria paruh baya.

"..."

"Baik, beritahu saya saat anda akan membawanya ke sini" Ucapnya lalu mematikan telpon.

"Bagaimana?" Tanya seorang wanita paruh baya yang terlihat anggun sedang membawa secangkir teh.

Dia menaruh teh tersebut, dan menatap suaminya.

"Mereka sudah menemukan putriku"

"Aku turut senang, keluarga ini akan bahagia dengan kehadirannya"

"Oh ya, bagaimana kabar anak nakal itu, apa dia berulah lagi"

"Hm, aku dengar masion nya di serang dan itu membuat setengah interior masion hancur"

"Dasar anak itu" Desis pria itu

"Tapi dia putramu" Ucap wanita itu

"damian leonard mithon" Lanjutnya

.
.
.

Segitu dulu

Sumpah, aku sempat berpikir mau halus beberapa bab karna ceritanya makin aneh :)

Ide aku benar benar habis, mentok banget maaf ya guys.

Karakter thiara nya juga lemah, aku mau bikin kuat tapi tetap aja gak bisa, jadi di bikin logis aja karakternya.

Maaf kalau tak sesuai ekspetasi 🙏

Jangan lupa vote

antagonis happy ending |\ (Hiatus)Where stories live. Discover now