35 : DAMIAN STRESS

1.8K 106 12
                                    


Typo bertebaran

.
.
.

Thiara segera pergi ke tempat yang di sherlock arsen, untuk menemui arsen dan melihat siapa pria yang bernama hiro itu.

Tapi....

Damian malah menghadang pintu keluar dan menatap dingin thiara.

"Mau kemana lo malam-malam gini" Ucap Damian tajam.

"Bukan urusan lo"

"Itu urusan gue, lo mau gue aduin ke papa biar lo di marahin" Ancam Damian.

"Cepu lo, denger ya, Gue itu orang sibuk jadi gue gak punya waktu untuk ngeladenin lo. minggir gue mau lewat" Sarkas thiara.

Thiara pergi keluar dengan memandang sinis Damian.

"Dasar nakal" Seringai Damian.

.
.
.

"Jadi?"

Arsen memperlihatkan beberapa foto dan juga alamat seseorang.

"Pria yang bernama hiro itu pernah berada di rumah sakit jiwa, dia masuk ke sana sejak 2005 dan sekarang kabarnya dia sudah mati karna mengakhiri hidupnya sendiri" Jelas arsen.

"Mati?" Ucap thiara berfikir.

Tak pernah terduga oleh thiara bahwa hiro telah mati, dan juga pria itu masuk rsj sejak 2005?

Tahun itu adalah tahun kelahirannya, dan juga tahun kematian Sherin.

Apa hiro gila dan stress karna kehilangan Sherin? Tapi bukankah pria itu berselingkuh?

Thiara pusing sekarang.

"Apa ada masalah?" Tanya arsen khawatir.

"Gue hanya mikir, apa alasan pria itu memilih untuk mengakhiri hidupnya" Ucap thiara

"Dari info yang kucari, sebelum pria itu mati dia berteriak dan memanggil nama Sherin, sepertinya pria itu gila karna wanita itu" Jelas arsen.

Jadi hiro gila karna kehilangan mamanya? Apa hiro sebenarnya sangat mencintai mamanya? Lalu bagaimana dengan perselingkuhannya dengan sisil?

"Siapa dia?" Tanya arsen.

Arsen yang awalnya hanya mengikuti perintah thiara pun angkat bicara mengenai siapa pria yang di cari kekasihnya itu.

"Dia? Dia ayahnya lala" Ucap thiara yang membuat arsen mengangguk.

"Dari mana kamu tau nama pria itu?"

"Oh itu... Aku mendengar percakapan lala dan mamanya waktu di sekolah, dan mereka menyebut nama itu" Bohong thiara.

Tak mungkin dia menceritakan yang sebenarnya.

"Ra" Panggil arsen.

"Apa?"

"Aku akan selalu bantu kamu"

Thiara tersenyum menanggapinya.

.
.
.

Thiara pulang

Damian memandang thiara dingin, lalu perlahan pria itu mendekat.

"Lo tau, hal yang paling gue benci adalah..Fakta kalau kita sedarah" Ucap Damian tajam.

Thiara menatap Damian was was, takutnya Damian akan menyakitinya.

"Apa buat lo benci?" Tanya thiara.

"Menurut lo?"

'Malah balik nanya si bangsat' batin thiara kesal.

Thiara pergi dari hadapan Damian menuju kamarnya, tapi dia di cegah Damian lalu pria itu menariknya menuju sebuah ruangan.

antagonis happy ending |\ (Hiatus)Where stories live. Discover now