Bab 22

84.1K 9.7K 216
                                    

Hari Sabtu sore Almira merasa bosan di apartemen sendirian. Ia menghubungi Gisel atau Devan, tapi dua temannya itu sedang sibuk dengan pasangan masing-masing. Ia berguling-guling tidak jelas di atas kasur sembari membuka tutup akun sosial medianya. Dari mulai instagram, tiktok, twitter, dan lainnya, tapi tetap saja tidak ada yang membuatnya tertarik. Akhirnya karena bingung harus melakukan apa, ia memilih untuk menemui Radit.

Tangan Almira terangkat mengetuk-ngetuk pintu apartemen Radit. Cukup lama ia mengetuk sampai akhirnya Radit muncul dengan kondisi rambut berantakan.

"Baru bangun tidur ya, Mas?" tanya Almira menahan senyum. Melihat penampilan Radit saat ini sebenarnya ia tidak perlu bertanya lagi karena jawabnnya sudah jelas. Selain rambut, wajah Radit juga seperti orang yang baru bangun tidur.

"Iya," jawab Radit pelan. "Ada apa ke sini?"

"Aku nggak disuruh masuk?"

Radit mengerutkan keningnya dalam.

Almira melihat ke belakang tubuh Radit. "Mas nyimpan cewek lain ya di dalem apartemen?"

Mendengar itu Rasdit otomatis berdecak keras. Akhirnya ia menyingkirkan tubuhnya dari pintu, membiarkan Almira masuk ke apartemennya.

Selama satu bulan berpacaran dengan Radit, ini pertama kalinya Almira menginjakkan kaki di apartemen laki-laki itu. Kesan pertama yang ia lihat begitu masuk adalah bersih. Untuk ukuran tempat tinggal laki-laki, apartemen ini terbilang tertata rapi.

"Duduk."

Almira langsung duduk di sofa, sedangkan Radit berjalan ke arah dapur. Tak lama laki-laki itu kembali dengan membawa satu botol air mineral untuknya.

"Ngapain ke sini?"

"Aku bosen di apartemen sendiri," jawab Almira mencebikkan bibirnya lucu.

Radit menatap Almira dengan sebelah alis terangkat. "Terus?"

"Jalan-jalan aja yuk, Mas. Kita nggak pernah jalan-jalan berdua."

"Pernah," sela Radit.

"Kapan?" tanya Almira cepat. Selama satu bulan berpacaran, Radit tidak pernah mengajaknya kencan sama sekali. Saat melihat Radit hendak menjawab, Almira buru-buru menambahkan. "Bukan jalan-jalan waktu kita ngurus kerjaan. Itu nggak termasuk jalan-jalan."

Radit menghela napas pelan. "Mau kemana?"

Almira langsung menyunggingkan senyumannya. "Nonton aja deh. Terus sama makan."

"Oke."

"Kapan?"

"Aku mandi dulu." Radit berdiri dari sofa dan bergerak ke kamarnya. Sebelum masuk ke dalam kamar, ia menoleh ke Almira. "Kamu nggak siap-siap?"

Almira menepuk keningnya, merutuki kebodohannya. "Oke, aku juga siap-siap dulu." Setelah mengatakan itu, Almira langsung berlari keluar dari apartemen Radit.

Sekitar satu jam kemudian, Radit sudah siap di depan apartemen Almira. Perempuan itu keluar dengan atasan sabrina yang dikombinasi celana jeans. Rambutnya digerai rapi dengan bandana yang melekat di kepala.

"Berangkat sekarang?"

Radit mengangguk. Ia berjalan di samping Almira menuju lift. "Mau kemana?"

"Terserah."

"Oke."

Sesuai jawaban Almira, pilihan mall yang dipilih Radit adalah Royal Plaza. Karena hari Minggu, parkiran mall lumayan penuh. Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan tempat parkir. Begitu menemukan tempat parkir yang kosong, akhirnya ia turun dari mobil diikuti oleh Almira. Ia berjalan lebih dulu masuk ke dalam mall.

Knock, Knock! (Completed)Where stories live. Discover now